Selasa 12 Apr 2022 05:55 WIB

Imran Khan Digulingkan, China: Hubungan dengan Pakistan Tetap Erat Bak Baja

China berharap elemen di Pakistan tetap dapat bersatu.

Pendukung partai Perdana Menteri Imran Khan yang digulingkan berpartisipasi dalam rapat umum untuk mengutuk penggulingan pemerintah pemimpin mereka, di Karachi, Pakistan, Ahad, 10 April 2022. Dengan mosi tidak percaya parlemen terhadap Khan Minggu pagi, dia meminta para pendukung untuk turun ke jalan sebagai protes dan oposisi politik bersiap untuk memasang penggantinya.
Foto: AP Photo/Fareed Khan
Pendukung partai Perdana Menteri Imran Khan yang digulingkan berpartisipasi dalam rapat umum untuk mengutuk penggulingan pemerintah pemimpin mereka, di Karachi, Pakistan, Ahad, 10 April 2022. Dengan mosi tidak percaya parlemen terhadap Khan Minggu pagi, dia meminta para pendukung untuk turun ke jalan sebagai protes dan oposisi politik bersiap untuk memasang penggantinya.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING  -- Kementerian Luar Negeri China (MFA) menyatakan, hubungan China dengan Pakistan sama sekali tidak terdampak oleh penggulingan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan. China akan tetap bersahabat dengan Pakistan.

"Kami percaya, perubahan politik di Pakistan tidak akan memengaruhi hubungan China-Pakistan secara keseluruhan," kata juru bicara MFA Zhao Lijian kepada pers di Beijing, Senin (11/4/2022).

Baca Juga

Menurut dia, persahabatan China dan Pakistan sangat kuat laksana baja."Perlu saya tekankan, tidak peduli bagaimana pun situasi politik di Pakistan berubah, China akan tetap memegang teguh kebijakan persahabatan dengan Pakistan," kata Zhao menegaskan.

Ia berharap, semua pihak di Pakistan bersatu mempertahankan stabilitas pembangunan nasionalnya. Saat ditanya tentang pernyataan Khan bahwa ada campur tangan pihak asing di balik penggulingannya, Zhao menjawab China selalu menentang campur tangan negara mana pun dalam urusan internal negara lain.

Khan terguling dari jabatannya melalui pemungutan suara mosi tidak percaya di parlemen Pakistan pada Ahad (10/4).Dengan penggulingan tersebut, Khan gagal melanjutkan jabatan periode lima tahun pertamanya. Mantan atlet kriket tersebut dipaksa mundur ketika jabatan yang diembannya baru tiga tahun lebih dua bulan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement