Selasa 12 Apr 2022 00:55 WIB

Kapuskes: Vaksin Bisa Mengurangi Risiko Covid-19 untuk Jamaah Haji

Kapuskes mengingatkan calon jamaah haji untuk segera vaksinasi Covid-19

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana, mengingatkan calon jamaah haji untuk segera vaksinasi Covid-19
Foto: Istimewa
Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana, mengingatkan calon jamaah haji untuk segera vaksinasi Covid-19

IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Kepala Pusat Kesehatan Haji, Budi Sylvana, mengingatkan jamaah haji harus sudah divaksin minimal dua kali sebelum berangkat ke Arab Saudi.

Vaksin sebagai bentuk ikhtiar bagi jamaah untuk mengurangi risiko positif Covid-19 yang kasusnya parah. 

Baca Juga

"Vaksin paling tidak dua kali dosis minimum, karena itu bisa mencegah mereka kalaupun positif tapi tingkat keparahannya jadi kecil atau rendah. Vaksin itu bisa melindungi dan memproteksi mereka," kata Budi saat dihubungi Republika.co.id, Senin (11/4/2022). 

Budi mengatakan, Arab Saudi memang telah melongggarkan protokol kesehatannya saat prosesi umroh. Meski demikian saat penyelenggaraan ibadah haji jamaah tetap harus patuh terhadap protokol kesehatan demi keselamatannya. 

"Kami tetap menyarankan vaksinasi, kedua prokesnya tetap harus kita taati walaupun Saudi sudah tidak lagi memerintahkan memakai masker tetapi jamaah kita banyak yang lansia kita lanjutkan pakai masker," katanya. 

Karena bagaimanapun kata Budi, pandemi ini belum berakhir, maka dari itu jamaah tetap harus menjaga kondisi kesehatan. Apalagi jamaah haji Indonesia sangat besar jumlah jamaahnya yang sudah lanjut usia (lansia). 

"Karena kita berada pada kondisi krisis, jamaah haji kita itu sangat besar jumlah lansianya. Jumlah lansia ini sangat mempengaruhi kondisi mereka, jadi kita tetap harus menjaga itu," katanya. 

Budi memastikan, lansia ini sangat rentan dengan penyakit dan mudah terganggu kesehatannya. Oleh karena itu jamaah lansia agar dapat menyesuaikan aktivitas ritual ibadahnya dengan kondisi fisiknya. 

"Itu kita akan edukasi terus edukasi. Kita akan menyarankan sesuaikanlah ritual ibadah dengan kemampuan fisik. Karena kalau tidak itu sangat berbahaya bagi keselamatan mereka," kataya. 

Apalagi kata dia, berdasarkan riset dari Kementerian Kesehatan ada 9,3 persen jamaah haji ingin meninggal di Arab Saudi. Pahaman seperti inilah menjadi pekerjaan ruma bersama agar jamaah tidak punya niat mau meninggal di Arab Saudi. 

"Nah ini harus kita edukasi juga bahwa jangan berpikiran seperti itu, karena jamaah haji ini pergi dalam keadaan sehat, beribadah pulang jadi haji mabrur, pulang ke Indonesia membawa kebaikan bagi masyarakat itu yang kita harapkan," katanya. 

Budi memastikan, Arab Saudi telah menentukan orang asing yang masuk wilayahnya termasuk jamaah umroh dan haji harus sudah vaksin dua kali. Meski demikian jamaah memiliki penyakit bawaan (komorbid) yang beresiko jika dipaksakan divaksin. 

"Arab Saudi memang mintanya dua kali. Untuk komorbid tergantung komorbidnya apa? Misalnya hipertensi itu sebenarnya bisa tensinya diturunkan baru divaksin," katanya. 

Untuk itu kata dia pentingnya pembinaan di kesehatan masa tunggu jamaah haji harus dilakukan. Jamaah tidak disarankan melakukan pemeriksaan kesehatannya saat akan diberangkatkan. 

"Makanya pemeriksaannya jangan ujug-ujug mau berangkat. Kalau pemeriksaan kesehatan saat-saat mau berangkat susah nanti, jadi sebelumnya harus diperiksakan," katanya.      

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement