Senin 11 Apr 2022 19:51 WIB

Polda Metro Jaya akan Usut Dalang Kerusuhan Aksi 11 April

Penyebab kerusuhan dan pengeroyokan bukan dari kalangan mahasiswa.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andi Nur Aminah
Detik-detik Ade Armando dipukuli.
Foto: Tangkapan Layar Medsos
Detik-detik Ade Armando dipukuli.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran mengungkapkan adanya pihak lain yang bukan merupakan mahasiswa terlibat dalam kerusuhan aksi 11 April di depan Gedung DPR/MPR, Kompleks Parlemen, Jakarta. Pihaknya disebut akan segera mengusut dalang kerusuhan tersebut.

"Malam ini juga tim akan bergerak akan menindak tegas siapa saja yang melakukan pelanggaran hukum, mengusut siapa menjadi dalang. Mudah-mudahan kelompok pelaku bisa segera diungkap," ujar Fadil di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/4/2022).

Baca Juga

Ia menjelaskan, sebanyak tujuh anggota kepolisian terluka dalam kerusuhan yang terjadi pada Senin sore. Namun ia memastikan, sosok penyebab kerusuhan dan pengeroyokan kepada dosen Universitas Indonesia Ade Armando bukanlah mahasiswa.

"Kami sangat menyayangkan ada sekelompok yang memancing di air keruh bukan menyampaikan pendapat, tapi membuat kerusuhan. Malam ini juga tim akan bergerak akan menindak tegas siapa saja yang melakukan pelanggaran hukum," ujar Fadil.

Adapun dalam aksi yang digelar di depan Gedung DPR/MPR dan sekitar Istana Negara, Polda Metro Jaya telah mengamankan sekira 80 orang. "Ada 80 orang di Monas, alam ini kami pulangkan," ujar Fadil.

Saat ini, situasi dan kondisi di sekitar Kompleks Parlemen dan Istana Negara sudah kembali kondusif. Lalu lintas di sekitar dua lokasi tersebut juga disebutnya sudah dapat dilalui oleh masyarakat.

"Tadi pukul 17.00 situasi di depan DPR terkendali lalin bisa berjalan dengan lancar. Untuk lokasi depan Istana sekitar patung kuda berjalan kondusif aman tidak ada insiden, sekarang lalu lintas sudah aman, lancar, dan normal kembali," ujar Fadil.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement