REPUBLIKA.CO.ID, ACEH UTARA -- Camat Kecamatan Matangkuli, Edwar BA membuka secara resmi program Kampoeng Alquran Ke-3 Tahun 2022 (20 Hari Bersama Alquran), di Masjid Besar Al-Khalifah Ibrahim Matangkuli , Aceh Utara, Sabtu (9/April).
Kegiatan yang bertemakan "Aneuk Meukompeten, Matangkuli Keren" tersebut dilaksanakan oleh Ikatan Masyarakat Pelajar Matangkuli (Impelma) Banda Aceh, PK KNPI Matangkuli, dan Remaja Masjid Besar Al-Khalifah Ibrahim Matangkuli.
Ketua panitia pelaksana, Andi Miswar, didampingi sekretaris, Aidil Fitrah melaporkan bahwa program Kampoeng Alquran spesial Ramadhan di tahun 2022 tersebut dilaksanakan selama 20 hari dan diikuti oleh 150 santri yang telah terdaftar dengan program tahfidz Alquran, tahsin Alquran, bahasa Arab dan Iqra'. Mereka akan diwisuda pada malam Idhul Fitri 1443 H.
“Peserta kemugkinan akan terus bertambah, di mana Acara ini berlangsung hari Sabtu, 7 Ramadhan 1443 H bertepatan dengan 9 April 2022. Kita telah menghadirkan tenaga pengajar yang sangat profesional di bidangnya,” ujar Andi dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ketua Remaja Masjid Besar Al Khalifah Ibrahim Matangkuli, Tgk M Jafar Sulaiman didampingi Sekretaris Tgk Zulfadli Hasan mengatakan bahwa spesial Ramadhan Kampoeng Alquran 2022 digratiskan untuk puluhan anak yatim.
"Alhamdulillah, program Kampoeng Alquran 2022 ini kita gratiskan biaya pendidikan kepada puluhan anak yatim. Karena, momentum Ramadhana ini juga kita arus utamakan berbagi dan peduli keada anak yatim, di mana mereka juga layak kita fasilitasi untuk meraih pendidikan berbasis Alquran," paparnya.
Demkian Halnya Ketua PK KNPI Matangkuli, Aiyub bersama-sama seluruh panitia pelaksana akan berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada peserta didik. Mereka juga siap menjadikan program Kampoeng Alquran 2022 akan lebih meriah dari tahun 2021 hingga sesi wisuda akbar nantinya di malam Idul Fitri.
Secara terpisah, Ketua Umum Impelma Banda Aceh, Rifki Ismail Sag mengatakan bahwa pendidikan maju adalah pendidikan yang berbasis karakter. Di mana Program Kampoeng Alquran merupakan perpindahan media belajar peserta didik di bulan suci Ramadhan dari ruang kelas di madrasah/sekolah ke masjid yag diselenggarakan selama 20 hari sebagai agenda tahunan di setiap bulan suci Ramadhan
“Perkembangan digitalisasi di era Revolusi Industri 4.0 menimbulkan kekhawatiran kita bagi para generasi, jika mereka disibukkan dengan gadget dan lain sebagainya. Maka, Kampoeng Alquran setidaknya kita berharap dapat menjadi ruang akademik yang berbasis Pendidikan Agama Islam di bulan Ramadhan yang dapat mengurangi upaya terjadinya learning lost dengan berbagai tantangan dan upaya, terhindar dari adanya kesenjangan, melahirkan ruang edukasi dan mereka mendapatkan role model yang terus dapat diteladani,” ujar Rifki.
Selain itu, Rifki juga mengatakan bahwa program Kampoeng Alquran akan memberi hasil maksimal jika juga didukung oleh perhatian yang baik dari orangtua santri. Di mana setiap santri telah diberikan Buku Mutaba’ah, yaitu buku pemantau yang dapat menjadi dasar untuk melihat pengembangan peserta didik berupa catatan guru dan pemantau. Orangtua juga dapat melaporkan kegiatan anak selama berada di rumah.
Sementara itu, Abu Raja Imam Mesjid Besar Al-Khalifah Ibrahim, Tgk H Muhammad Yusuf yang juga mewakili unsur Penasehat mengucapkan apresiasi dan penghargaan kepada Impelma Banda Aceh, Remaja Mesjid Besar Al Khalifah Ibrahim dan seluruh panitia pelaksana yang telah menggelar kegiatan Kampoeng Alquran kembali megah dan bersahaja di mesjid yang mulia.
Abu Raja Imam juga berharap senantiasa program kreatif ini dapat terus diinisiatori dan dipelopori oleh pemuda, santri dan mahasiswa hebat Matangkuli yang terus merawat kekompakan melahirkan energi yang positif yang baik untuk harapan dan prestasi terbaik bagi agama dan bangsa
Dalam kesempatan yang sama, Camat kecamatan Matangkuli, Bapak Edwar BA dalam sambutannya saat membuka secara resmi kegiatan Program Kampoeng Alquran 2022 sangat mengapresiasi dan mendukung penuh serta berharap di tahun yang akan datang dapat dikembangkan ke tingkat Aceh Utara dan menjadi ikon terbaik di provinsi Aceh.
"Di Matangkuli telah terbentuk satu program yang mulia ini sebagai wadah memahami dan menyelematkan generasi emas Aceh Utara dari bahaya wawasan menyimpang dan kebatilan. Maka, kami juga berharap panitia bisa mengembangkan kegiatan ini hingga mampu dinikmati dan dapat diikuti oleh seluruh putra putri Matangkuli khususnya, dan mudah-mudahan ini bisa menjadi contoh teladan,” ujarnya.
“Terus pertahankan yang baik-baik, perbaiki, evaluasi serta ciptakan inovasi, senantiasa program seperti ini dapat terus berlanjut danpa batasan waktu nantinya,” tegas Edwar BA.
Acara ini berlangsung dengan penuh khidmat yang ditutup dengan pembacaan doa oleh Ketua Tastafi Aceh Utara, Waled H Sirajuddin Hanafi. Ia merupakan pimpinan Dayah Babussslam Al Hanafiyah Matangkuli.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
