Senin 11 Apr 2022 15:11 WIB

ASDP Bukukan Laba Bersih Tertinggi pada 2021

Perolehan laba bersih ASDP pada 2021 mencapai Rp 326,3 miliar.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan laba bersih pada 2021 mencapai Rp 326,3 miliar atau mengalami pertumbuhan 80,13 persen dari laba 2020 sebesar Rp 181,14 miliar.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan laba bersih pada 2021 mencapai Rp 326,3 miliar atau mengalami pertumbuhan 80,13 persen dari laba 2020 sebesar Rp 181,14 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat kinerja positif sepanjang 2021. Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengatakan laba bersih pada 2021 mencapai Rp 326,3 miliar atau mengalami pertumbuhan 80,13 persen dari laba 2020 sebesar Rp 181,14 miliar.

“Capaian laba bersih 2021 ini tertinggi sepanjang sejarah sejak ASDP berdiri," kata Ira dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (10/4/2022). 

Baca Juga

Ira menjelaskan, berdasarkan laporan kinerja konsolidasi ASDP 2021 audited Januari hingga Desember 2021 tercatat membukukan pendapatan Rp 3,55 triliun. Dia menuturkan, pendapatan pada 2021 telah melampaui dari total pendapatan dalam kondisi normal sebelum Covid-19 pada 2019.

“Pendapatan ini naik 13,45 persen dibanding realisasi tahun 2020 sebesar Rp 3,1 triliun,” ujar Ira. 

Ira menuturkan, kinerja positif pada 2021 dikontribusikan kinerja penyeberangan baik produksi perintis dan komersial. Kinerja tersebut gabungan antara  produksi penumpang mencapai sebanyak 4,42 juta orang atau naik sebesar 12 persen dibandingkan 2020 sebanyak 3,95 juta orang dan kendaraan roda dua dan 3 sebanyak 2,39 juta unit atau turun 12 persen dari 2,73 juta unit. 

Begitu juga dari kendaraan roda empat atau lebih mencapai 2,92 juta unit atau naik 41 persen dibandingkan realisasi 2020 sebanyak 2,07 juta unit. Begitu juga dari angkutan barang mencapai 2,46 juta ton atau naik 149 peraen bila dibandingkan realisasi 2020 sebanyak 990 ribu ton. 

Ira mengakui, selama pandemi, terjadi shifting perubahan perilaku dari pejalan kaki ke kendaraan pribadi atau kendaraan penumpang. Hal tersebut menyebabkan terjadinya peningkatan pada kendaraan penumpang. 

“Sedangkan untuk logistik, kenaikan didukung regulasi bahwa tidak ada pembatasan pergerakan untuk kendaraan logistik, khususnya pada periode libur hari raya," ungkap Ira. 

Selain itu, kinerja positif juga didukung program pengendalian biaya melalui langkah efisiensi yang ditunjukan dengan operating ratio 72,05 lersen lebih rendah dibanding 2020 sebesar 76,91 persen. ASDP juga mencatat BOPO 2021 sebesar 91,51 peraen lebih rendah dibandingkan 2021 sebesar 98,39 persen. 

“Hal ini menunjukan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan efisiensinya dengan adanya pengendalian keuangan terhadap realisasi beban pokok dan beban usaha,” jelas Ira. 

ASDP juga mencatat peningkatan cash ratio sebesar 276,58 persen atau tumbuh sebesar 88,5 persen dari 2020. Begitu juga dengan current ratio sebesar  324,45 peraen atau tumbuh sebesar 87,78 peraen dari 2020. 

“Dari kondisi ini, posisi ASDP menjadi perusahaan solvable, yakni memiliki kemampuan untuk membayar seluruh total hutangnya menggunakan total aset sebesar 15,98 peraen dan Debt to Equity 8,67 persen,” jelas Ira.

Ira menambahkan pada 2021, ASDP juga berhasil membukukan nilai EBITDA positif sebesar Rp 790,83 miliar atau tumbuh sebesar 42,17 persen dari 2020 sebesar Rp 556,24 miliar. Ira menilai hal tersebut menunjukan bahwa perusahaan mampu menghasilkan tingkat profitabilitas yang semakin baik dari tahun ke tahun.

Saat ini ASDP juga terus memperkuat penyebrangan di tanah air. Sebelum melaksanakan rencana untuk melantai di bursa, ASDP memilih untuk memperpanjang jembatan penyebrangan yang dilayaninya di perairan Indonesia.

ASDP saat ini resmi mengakuisisi PT Jembatan Nusantara. Pascaakuisisi yang dilakukan pada 22 Februari 2022, kini ASDP mulai menyusun struktur untuk memuluskan ambisi sebagai operator dengan armada terbesar.

"Untuk manajemennya memang sendiri. Sudah ada pelaksana tugas direktur utama ada ada tiga direksi ditempatkan di sana untuk mengelola Jembatan Nusantara," kata Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin. 

Shelvy menuturkan meskipun sudah diakuisisi, operasional lintasan yang selama ini dilayani Jembatan Nusantara masih berjalan normal. Hal tersebut tentunya semakin mendukung kekuatan ASDP dalam menyediakan konektivitas angkutan sungai dan penyebrangan di perairan Indonesia.

"Jembatan Nusantara masih beroperasi di rute komersialnya dan lintasan perintis yang juga banyak dilayani ASDP masih dioperasikan," tutur Shelvy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement