Senin 11 Apr 2022 04:17 WIB

Gubernur Sugianto: Bumi Pancasila dan Kalteng BerAkhlak, Satu Napas Niat Hingga Tindakan

AKHLAK dalam setiap sektor kehidupan adalah hal yang relevan sepanjang zaman.

Gerakan membumikan Kalteng BerAKHLAK ini diinisiasi oleh Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran, yang memandang bahwa AKHLAK dalam setiap sektor kehidupan adalah hal yang relevan sepanjang zaman.
Foto: Pemprov Kalteng
Gerakan membumikan Kalteng BerAKHLAK ini diinisiasi oleh Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran, yang memandang bahwa AKHLAK dalam setiap sektor kehidupan adalah hal yang relevan sepanjang zaman.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Peluncuran Core Value ASN BerAkhlak dengn Employer Branding “ Bangga Melayani Bangsa”, yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) pada 31 Maret 2022 lalu merupakan tonggak sejarah bagi Provinsi Kalimantan Tengah. Sebab Kalteng merupakan provinsi pertama yang melakukan peluncuran, setelah pencanangan secara nasional dilakukan oleh Presiden Joko Widodo 27 Juli 2021 lalu. 

Momentum itu pula yang dijadikan landasan untuk menggaungkan dan membumikan narasi tunggal “Kalteng BerAKHLAK Penuh Dengan KeBERKAHan” di seluruh penjuru wilayah Kalimantan Tengah. Kegiatan membumikan narasi tunggal tersebut bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan 1443 H, di seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah menggaungkan Kalteng BerAKHLAK Penuh Dengan KeBERKAHan melalui media cetak dan elektronik serta media sosial, hingga media luar ruang seperti spanduk dan Baliho.

Gerakan membumikan Kalteng BerAKHLAK ini diinisiasi oleh Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran, yang memandang bahwa AKHLAK dalam setiap sektor kehidupan adalah hal yang relevan sepanjang zaman.

“Kenapa kita gaungkan ini, karena seyogianya AKHLAK menjadi landasan kehidupan manusia, sipapun dia, apapun pekerjaannya AKHLAK harus dikedepankan. Tidak cukup ASN BerAKHLAK, tapi bagi kita semua, Akhlak harus menjadi budaya kerja, sehingga dengan demikian, akan meminimalisir perbuatan tercela, untuk itu saya mencanangkan Kalteng BerAKHLAK Penuh Dengan KeBERKAHan” ucap Sugianto di Istana Isen Mulang, Ahad (10/4/2022).

Lebih lanjut Sugianto Sabran menyinggung julukan Kalimantan Tengah sebagai Bumi Pancasila yang sudah dicanangkan oleh para pendahulu, menurutnya tentu itu bukan slogan belaka tapi sarat dengan makna yang teramat dalam, terutama bagaimana implementasinya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

“Menyandang julukan Bumi Pancasila itu bukan suatu yang ringan, apalagi julukan itu satu-satunya bagi Provinsi di Indonesia. Untuk itu saya melihat perlu implementasi dari pengejawantahan Bumi Pancasila, maka yang paling tepat menurut saya adalah bagaimana membumikan Kalteng BerAkhlak, jadi Bumi Pancasila dan Kalteng BerAkhlak adalah satu tarikan napas, satunya niat, perbuatan dan tindakan dalam membangun Kalimantan Tengah untuk mewujudkan Kalteng Makin Berkah,” tandasnya.

Masih menurut Sugianto, Semua nilai-nilai yang terkandung dalam Lima Sila Pancasila bermuara kepada Akhlak, jika semuanya dilandasi Akhlak maka kehidupan berbangsa dan bernegara akan damai dan sejahtera.

“Orang berakhlak tidak akan menelantarkan kaum miskin, orang berakhlak tidak akan merusak lingkungan untuk kepentingan pribadi, orang berakhlak tidak akan melakukan korupsi, orang berakhlak tidak akan menindas sesamanya,” ujar Sugianto penuh semangat, seperti dalam siaran persnya, Ahad (10/4/2022).

Disinggung pernyataan Gubernur Sugianto Sabran pada pembukaan Musrenbang 7 April 2022 lalu yang menyuarakan ketidakadilan pemerintah pusat untuk daerah, Sugianto membenarkan kekecewaannnya. Menurutnya Kalteng yang melimpah sumber daya alamnya, hanya mendapatkan sedikit manfaat untuk kesejahteraan masyarakat Kalimantan Tengah.

“Begitu saya dipercayakan jadi Gubernur Kalimantan Tengah sejak periode pertama, seketika itu saya telah mewakafkan hidup saya untuk membangun Kalimantan Tengah dengan nawaitu yang tulus. Satu hal yang membuat saya gerah dan kecewa, saya berada di sekeliling sumber daya alam yang melimpah, tapi sumber daya alam itu belum mampu mensejahterakan rakyat, dikarenakan mekanisme dan regulasi yang tidak berpihak kepada daerah. Keadaan seperti ini menurut saya tidak akan terjadi, jika semua elemen bangsa ini menjadikan akhlak sebagai landasan, terlebih dalam hal kekuasaan,” keluhnya. 

Namun demikian, Sugianto Sabran tidak berdiam diri dan tidak terjebak dalam keadaan, apalagi perekonomian dihantam oleh pandemi Covid-19. Berbagai terobosan seperti Food Estate, pembangunan kawasasn Tambak Udang vaname, membangkitkan perekonomian melalui UMKM dan sebagainya telah ia lakukan agar perekonomian Kalteng  tetap survive.

“Kita harus bermartabat, artinya kita harus mampu menunjukkan upaya yang kita lakukan untuk mensejahterakan rakyat, meskipun tantangan dan hambatan, onak dan duri harus kita lalui, namun dengan kebersamaan, saya yakin kita akan mampu,” ucapnya.

Pada akhirnya Sugianto berharap untuk semua elemen masyarakat, bersama-sama saling bahu membahu membangun Kalimantan Tengah  tanpa melihat perbedaan, karena perbedaan menurutnya adalah Berkah.

“Semua apa yang kita harapkan, sebesar apapun mimpi kita, tidak akan terwujud, apabila orientasi untuk kepentingan pribadi lebih mengemuka daripada kepentingan umum, dan tentu saja kembali saya mengingatkan bahwa landasan kita mengabdi di Bumi Pancasila ini adalah AKHlAK, mari kita wujudkan Kalteng BerAkhlak Penuh Dengan KeBERKAHAN,” pungkasnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement