Faktor Penyebab Seseorang Malas Beribadah

Red: Ani Nursalikah

Senin 11 Apr 2022 05:05 WIB

Warga mengikuti tadarus Al Quran di Masjid Sultan Suriansyah, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (9/4/2022). Tadarus Al Quran yang dilaksanakan sehabis melaksanakan shalat tarawih tersebut rutin digelar pengurus Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin bersama warga setempat untuk meningkatkan amal ibadah saat bulan Ramadhan. Faktor Penyebab Seseorang Malas Beribadah Foto: Antara/Bayu Pratama S Warga mengikuti tadarus Al Quran di Masjid Sultan Suriansyah, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (9/4/2022). Tadarus Al Quran yang dilaksanakan sehabis melaksanakan shalat tarawih tersebut rutin digelar pengurus Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin bersama warga setempat untuk meningkatkan amal ibadah saat bulan Ramadhan. Faktor Penyebab Seseorang Malas Beribadah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT berfirman dalam Surat Az Zariyat ayat 56.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

Baca Juga

"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."

Penceramah Amin Suma mengatakan tujuan Allah menciptakan manusia dan jin adalah untuk beribadah kepada-Nya. Apa itu ibadah? Ibadah artinya patuh.

"Ibadah adalah penghambaan diri kepada Allah menurut yang telah ditentukan syariat. Ada ibadah sifatnya wajib dan anjuran atau sunnah," kata Amin dalam tausiyah tarawihnya berjudul Faktor Penyebab Malas Beribadah di Masjid Jami Bintaro Jaya, Ahad (10/4/2022). 

Tujuan manusia beribadah, termasuk puasa adalah agar manusia menjadi makhluk yang bertaqwa. Namun, ada beberapa sebab manusia malas beribadah kepada Allah SWT.

Pertama, karena tidak mengikuti proses pendidikan tentang ibadah di rumah. Misalnya, orang tua tidak peduli dengan pendidikan keagamaan dan tidak memberi contoh pada anak. Ini adalah contoh kurangnya pendidikan dalam bentuk perilaku.

"Maka, itu seseorang atau sekeluarga tidak berkenan beribadah," ujarnya.

Kedua, karena faktor lingkungan. Lingkungan terdekat, yaitu tetangga kurang dalam beribadah. Menurut Amin, ini berpengaruh besar.

"Karena itu Rasulullah pernah mengatakan cermati dan amati wahai umatku saat kamu hendak tinggal di sebuah tempat, termasuk situasi peribadahannya," katanya.

Ketiga, kurang memahami fungsi beribadah itu sendiri. Dia belum paham dampak positif ibadah, maka dia belum tertarik.

"Tapi kalau berproses dilakukan, jangankan ibadah, tradisi kurang bagus kalau dilakukan tentu dianggap biasa," katanya.

Misalnya, terjadinya keretakan rumah tangga salah satunya karena suami hobi main gim sehari semalam. "Ini contoh riil di zaman sekarang, suami asik main gim. Memenuhi kesenangan sendiri tanpa berbagi waktu dengan anak dan istrinya," katanya.

Amin menambahkan, cara mengatasinya adalah dengan menyampaikan pesan ibadah dengan arif bijaksana sampai timbul rasa penasaran dan ingin ibadah.