REPUBLIKA.CO.ID, ZAHRED - Pada 10 April 1941, penjajah Jerman dan Italia di wilayah Yugoslavia mendirikan Negara Independen Kroasia (NDH). NDH juga terdiri dari Bosnia dan Herzegovina.

Saat itu Ustase pemimpin nasionalis Ante Pavelic, pemberontak pro-fasis mengendalikan NDH. NDH merupakan apa yang tidak lebih dari sebuah rezim boneka sampai 1945. 

Seperti dilansir laman History, Ahad (10/4/2022) Ustase memulai penganiayaan tanpa henti terhadap orang Serbia, Yahudi, Gipsi, dan antifasis Kroasia.

Sebanyak 350 ribu hingga 450 ribu korban dibantai. Kamp konsentrasi Jasenovac akan menjadi terkenal sebagai rumah jagal.

Serbia Kroasia memberikan perlawanan sporadis, tetapi partisan komunis, yang dipimpin oleh Josip Broz Tito (seorang Kroasia sendiri), yang memberikan kepemimpinan antifasis. Pada 1944, sebagian besar Kroasia selain kota-kota utama dibebaskan dari pasukan blok Poros, dan orang-orang Kroasia bergabung dengan barisan partisan dalam jumlah besar.  

Namun, ketika perang hampir berakhir, banyak orang Kroasia, terutama mereka yang pernah terlibat dengan rezim Ustase atau yang menentang komunis, mencari status pengungsi dengan Sekutu. Namun komandan Inggris menyerahkannya kepada para partisan, yang membantai puluhan ribu, termasuk warga sipil, dalam pawai paksa dan di kamp-kamp kematian.

Ikuti Whatsapp Channel Republika