Ahad 10 Apr 2022 16:33 WIB

Melati Erzaldi Kasih Tips ''Main Cantik'' di Sosmed

Konten yang diunggah di sosial media harus bermanfaat dalam memberdayakan masyarakat

Ketua TP PKK Provinsi Bangka Belitung (Babel), Melati Erzaldi, menjadi salah satu pembicara di webinar yang diselenggarakan Unisba bertema Media dan Perempuan.
Foto: Pemprov Babel
Ketua TP PKK Provinsi Bangka Belitung (Babel), Melati Erzaldi, menjadi salah satu pembicara di webinar yang diselenggarakan Unisba bertema Media dan Perempuan.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Ketua TP PKK Provinsi Bangka Belitung (Babel), Melati Erzaldi, menjadi salah satu pembicara di webinar yang diselenggarakan Unisba bertema Media dan Perempuan. Melati memberikan tips untuk warganet bagaimana bermain sosial media yang baik.

"Saya mengikuti media sosial khususnya Instagram sejak 2018. Saya membuat akun ini karena didorong untuk menginspirasi orang lain atas apa yang saya lakukan. Dari konten yang saya buat, banyak hal yang dapat dilakukan, dan bermanfaat dalam memberdayakan masyarakat. Itu yang saya sampaikan dalam konten yang saya buat," kata Melati Erzaldi seperti dalam siaran persnya, Ahad (10/4/2022).

Baca Juga

Mengawali webinar dengan mengusung tema Media dan Perempuan, Kaprodi Magister Ilmu Komunikasi UNISBA, Dr. Ike Junita memberikan pidatonya, yang dilanjutkan oleh Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi UNISBA, Prof. Dr. Atie Rachmiaty, Dra., M.Si selaku Keynote Speaker.

Puluhan peserta seminar online atau webinar yang diikuti kalangan mahasiswa dari beberapa kampus di Indonesia, nampak antusias mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Program Magister Universitas Islam Bandung (UNISBA) atas ide Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Komunikasi UNISBA, Dr. Dedeh Fardiah, Dra., M.Si sebagai tugas UTS mata kuliah Dinamika Media & Masyarakat, Ahad.

Banyak pertanyaan diberikan peserta webinar kepada dua narasumber berkompeten yang dihadirkan sebagai pegiat media sosial (medsos), yakni istri Gubernur Bangka Belitung (Babel) sekaligus Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Babel Melati Erzaldi, dan public speaker Fathia Noor Fatimah.

Penggunaan medsos menurut Melati Erzaldi dalam materinya di seminar bertema "Media dan Perempuan: Kiat 'Main Cantik' di Media Sosial", erat kaitannya dengan sebuah tanggung jawab. Sebab, konten yang ditampilkan oleh sang content creator akan rentan ditiru oleh para pengikut (followers). Untuk itu, perlu adanya konsep yang baik agar konten yang disajikan menjadi konten yang bermanfaat.

Bahkan, banyak figur-figur pemimpin saat ini telah menjadikan media sosial, baik melalui Facebook, Instagram, Twitter dan platform lainnya sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Dari sini pula, Melati bercerita bagaimana dirinya merasa turut bertanggung jawab mendukung sang suami Erzaldi Rosman sebagai Gubernur Babel, dalam upaya pembangunan daerah dengan mengenalkan potensi-potensi Babel melalui aktivitas sehari-hari yang diunggah di akunnya.

"Saya memposisikan diri saya sebagai seorang pemimpin perempuan, karena sudah sejak 2005 suami saya sudah dipercaya sebagai pemimpin daerah, sehingga saya juga harus ikut serta. Saya bikin konsep medsos saya dengan sebaik mungkin untuk mempromosikan produk UMKM, promosi spot wisata, juga setiap kegiatan di Babel. Jadi, apapun yang saya lakukan di akun media sosial pribadi, harus saya pertanggungjawabkan sebagai seorang pemimpin perempuan," katanya.

Efektivitas dari media sosial

Diakui Melati Erzaldi yang juga sebagai Ketua Pembina Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekraf) Babel, apa yang dilakukannya seperti promosi produk UMKM maupun pariwisata di Babel melalui media sosial, berdampak positif bagi diri sendiri bahkan perekonomian daerah.

Hal ini dapat terlihat dari antusiasme pelaku UMKM yang menjalin komunikasi dengan dirinya melalui DM (Direct Message) Instagram, baik sekadar konsultasi maupun meminta solusi mengenai konsep promosi, dan pemasaran produk-produk yang mereka geluti. Pun dalam setiap undangan kegiatan, dirinya kerapkali diundang atas nama penggerak UMKM maupun pelaku pariwisata, bukan sebagai seorang istri gubernur.

"Jadi, branding yang saya lakukan itu melekat sekali. Media sosial sangat kuat pengaruhnya, dan menjadi bukti bahwa ketika kita lakukan (konten) dengan konsep yang benar, itu akan dapat. Mudah-mudahan apa yang sudah saya lakukan sampai hari ini bisa menginspirasi dan memotivasi perempuan di daerah dan pelosok Babel. Ketika kita berbicara perempuan, kita juga mampu setara dengan laki-laki sebagai seorang pemimpin," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement