Ahad 10 Apr 2022 14:33 WIB

VW Sebut Pasokan Cip Tak Mungkin Cukup Hingga 2024

Kekurangan pasokan cip secara struktural kemungkinan baru teratasi pada  2024.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Logo Volkswagen (ilustrasi). Chief Financial Officer (CFO) Volkswagen (VW) Arno Antlitz mengatakan, pasokan chip semikonduktor tidak mungkin cukup untuk sepenuhnya memenuhi permintaan lagi hingga 2024.
Foto: AP/Jens Meyer
Logo Volkswagen (ilustrasi). Chief Financial Officer (CFO) Volkswagen (VW) Arno Antlitz mengatakan, pasokan chip semikonduktor tidak mungkin cukup untuk sepenuhnya memenuhi permintaan lagi hingga 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chief Financial Officer (CFO) Volkswagen (VW) Arno Antlitz mengatakan, pasokan cip semikonduktor tidak mungkin cukup untuk sepenuhnya memenuhi permintaan lagi hingga 2024.

Hal tersebut ia ungkapkan dalam sebuah wawancara dengan harian Jerman, Boersen-Zeitung, pada Sabtu waktu setempat. Dikutip dari Reuters, Ahad (10/4/2022), ia mengatakan, meskipun kemacetan pasokan chip kemungkinan akan mulai berkurang cip akhir tahun ini -- dengan produksi kembali ke level 2019 -- hingga tahun depan, pasokan ini ia nilai tidak akan cukup untuk memenuhi permintaan yang meningkat.

Baca Juga

"Kekurangan pasokan struktural kemungkinan baru akan teratasi pada  2024," kata Antlitz.

Kurangnya wire harness dari Ukraina juga masih menyebabkan beberapa shift dibatalkan, kata Antlitz. "Bahkan ketika perusahaan tersebut membangun hubungan pemasok baru untuk mendapatkan komponen dari negara lain," kata dia.

Ditanya tentang bagaimana dana dari kemungkinan IPO Porsche AG, yang direncanakan untuk akhir tahun dapat digunakan untuk meningkatkan keuangan Volkswagen, Antlitz mengatakan uang itu dapat membantu mendanai unit perangkat lunak pembuat mobil dan rencana produksi baterainya. "Hanya mereka yang dapat memetakan rantai pasokan baterai mereka yang memiliki keunggulan dalam penskalaan dalam elektromobilitas.

Mengamankan rantai pasokan datang dengan itu. IPO Porsche dapat memberi kami lebih banyak fleksibilitas dalam membiayai ini," kata Antlitz.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement