Ramadhan, Bulan Semangat Bukan Malas dan Lemas

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil

Ahad 10 Apr 2022 12:00 WIB

Ramadhan, Bulan Semangat Bukan Malas dan Lemas. Foto:   Bulan Ramadhan (ilustrasi) Foto: Dok Republika Ramadhan, Bulan Semangat Bukan Malas dan Lemas. Foto: Bulan Ramadhan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Di momen bulan suci Ramadhan ini, umat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan berbuat kebaikan. Namun saat ini faktanya sebagian di antara orang-orang banyak yang bermalasan.

"Banyak orang di bulan puasa ini terlihat malas,  banyak tidur,  jalan-jalan tidak jelas, melihat sinetron dan lain sebagainya dari hal-hal yang sia-sia. Padahal bulan Ramadhan di mata Nabi dan para salaf dahulu adalah bulan perjuangan, jihad, pengorbanan, semangat ibadah dan berlomba dalam kebaikan," kata Pimpinan Pesantren Al Furqon Al Islami Gresik, Ustadz Abu Ubaidah Yusuf.

Baca Juga

Ustadz Abu Ubaidah mengatakan, sejarah mencatat banyak peristiwa besar dalam perjalan hidup Nabi Muhammad & para salaf dahulu. Berikut di antara perjuangannya:

- Perang Badar dan Fathu Mekkah terjadi di bulan Ramadhan, dua peristiwa yang merupakan momentum kebangkitan dan kemenangan Islam dan umat Islam.

- Di Bulan Ramadhan,  Nabi dan para sahabat menghancurkan patung-patung besar seperti Lata dan Manat.

- Di bulan Ramadhan,  Nabi menikah dengan Hafshoh Putri Umar bin Khothob

- Di bulan Ramadhan,  Nabi menghancurkan Masjid Dhiror yang dibangun kaum munafiq.

- Di Bulan Ramadhan,  Nabi menerima delegasi-delegasi yang menyatakan masuk Islam.

- Di bulan Ramadhan,  Nabi berperang sembilan kali peperangan.

- Di Bulan Ramadhan,  terjadi perang Ain Jalut yang mengalahkan kaum Salibis dengan kekalahan yang telak.

"Walhasil, bulan Ramadhan di mata Nabi dan ulama salaf adalah bulan perjuangan, semangat, pengorbanan untuk menegakkan panji Islam, bukan hanya sekedar bersenang-senang makan dan minum. Yuk, semangat di bulan Ramadhan dan Jangan Malas," ucap Ustadz Abu.