Sabtu 09 Apr 2022 19:40 WIB

Erick Thohir: Pengusaha Kebun Sawit Jangan Jadi Orang Asing di Indonesia

Erick Thohir meminta swasta membantu persoalan minyak goreng.

Erick Thohir: Pengusaha Kebun Sawit Jangan Jadi Orang Asing di Indonesia. Foto: Menteri BUMN Erick Thohir memberikan kuliah umum di Universitas Islam Darul Ulum, Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (9/4/2022). Kuliah umum yang dihadiri ratusan mahasiswa tersebut mengangkat tema Revolusi Industri 5.0 : Ekspansi Gerbang Digital Sebagai Penyokong Ekonomi Nasional.
Foto: Antara/Zabur Karuru
Erick Thohir: Pengusaha Kebun Sawit Jangan Jadi Orang Asing di Indonesia. Foto: Menteri BUMN Erick Thohir memberikan kuliah umum di Universitas Islam Darul Ulum, Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (9/4/2022). Kuliah umum yang dihadiri ratusan mahasiswa tersebut mengangkat tema Revolusi Industri 5.0 : Ekspansi Gerbang Digital Sebagai Penyokong Ekonomi Nasional.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta pihak swasta yang kuasai kebun sawit untuk tidak jadi orang asing di Indonesia.

Pernyataan Erick menyikapi persoalan minyak goreng. Ia menjelaskan, PTPN sebagai BUMN hanya mempunyai 4 persen luas lahan Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah.

Baca Juga

"Lalu kita bersama menampung dari petani mungkin jadi 7 persen. Nah yang mayoritas itu dari swasta," ujar Erick, Sabtu (9/4/2022).

Karena itu, Erick menilai pihaknya sejak awal dari beberapa bulan lalu meminta kepada swasta, agar turut berperan serta membantu masyarakat untuk persoalan minyak goreng.

"Kalau BUMN saja yang hanya punya 4 persen melakukan perubahan seperempat dari produksinya. Yang tidak produksi minyak goreng tadinya kita. Kita lakukan sekarang seperempat dari produksinya untuk rakyat," kata Erick.

Erick kembali mengingatkan pihak swasta untuk berkomitmen penuh terkait minyak goreng. Terutama membantu kebutuhan masyarakat terkait minyak goreng.

"Nah saya sangat mengetuk para swasta juga untuk juga punya komitmen penuh kepada pemberian minyak goreng kepada rakyat," imbuh Erick.

Erick mengingatkan sebagai sesama bangsa Indonesia harus saling gotong royong untuk membantu persoalan. Pihak swasta, ucap Erick, juga bertanggung jawab menyelesaikan masalah karena mengambil keuntungan dari tanah Indonesia.

"Jadi ketika ada seperti ini para swasta juga harus kembali bertanggung jawab menyelesaikan jangan menjadi orang asing. Menjadi orang asing ketika kayanya dari sumber daya alam Indonesia tetapi ketika rakyat membutuhkan tidak hadir," kata Erick. 

"Jadi saya sangat mengetuk para swasta. Ayo bersama-sama dengan BUMN, pemerintah pusat, pemerintah daerah ayo selesaikan masalah minyak goreng dan saya rasa bapak Presiden sudah mengambil kebijakan, Pak Menko, Pak Mendag. Tinggal kembali hatinya kita mau ngga tidak melakukan kebersamaan ini," tambah Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement