Sabtu 09 Apr 2022 17:50 WIB

PHRI Badung-Bali prediksi okupansi hotel jadi 40 persen saat Lebaran

Tingkat hunian hotel berbintang yang menjadi pusat wisata di Bali mencapai 25 persen

Pekerja menggunakan alat pelindung diri saat membersihkan tempat bersantai bagi wisatawan di Hotel Puri Santrian, Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (2/7/2020). Pemerintah Provinsi Bali berencana mewajibkan sertifikasi protokol kesehatan COVID-19 pada tatanan normal baru bagi usaha pariwisata dan objek wisata di Pulau Dewata yang akan mulai diverifikasi 3 Juli 2020.
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Pekerja menggunakan alat pelindung diri saat membersihkan tempat bersantai bagi wisatawan di Hotel Puri Santrian, Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (2/7/2020). Pemerintah Provinsi Bali berencana mewajibkan sertifikasi protokol kesehatan COVID-19 pada tatanan normal baru bagi usaha pariwisata dan objek wisata di Pulau Dewata yang akan mulai diverifikasi 3 Juli 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR--Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung, Bali, memprediksi okupansi atau tingkat hunian hotel di kabupaten tersebut, pada saat libur Lebaran 2022 bisa naik menjadi 40 persen."Pada saat Lebaran bisa (okupansi-red) akan mencapai 40 persen. Tarif kamar tetap kita berlakukan paket yang spesial," kata Ketua PHRI Badung I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya di Denpasar, Jumat (9/4/2022).

Menurut Rai Suryawijaya, dalam momentum Lebaran biasanya memang kunjungan wisatawan domestik ke Bali akan meningkat. Apalagi dengan kebijakan pemerintah yang telah melonggarkan syarat perjalanan dalam negeri dan mengizinkan cuti bersama pada 29 April dan 4-6 Mei 2022.

Baca Juga

Selain itu, pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) yang sudah menerima vaksinasi penguat tak wajib menyertakan hasil negatif tes Covid-19 berbasis PCR atau antigen untuk bepergian."Rata-rata kamar hotel diskon 50 persen. Ini sudah diberlakukan karena dalam rangka promosi 'welcome back to Bali'. Jadi, mereka yang datang ke Bali sehingga bisa cerita bahwa Bali aman dan nyaman dikunjungi," ujarnya.

Rai Suryawijaya mengemukakan dengan diskon hotel hingga 50 persen tersebut, perkiraannya harga kamar hotel berbintang 5 untuk satu malam di kisaran Rp2,5 juta sampai Rp3 juta, hotel bintang 4 mencapai Rp2 juta, dan kamar hotel bintang 3 dari Rp1 juta sampai Rp1,5 juta.

Saat ini, rata-rata okupansi atau tingkat hunian kamar hotel berbintang di kabupaten yang menjadi pusat akomodasi wisata di Bali itu sebesar 25 persen, dari kondisi sebelumnya sebesar 20 persen. Pergerakan tingkat hunian hotel itu seiring dengan pelonggaran syarat pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) atau wisman ke Bali yang tidak perlu lagi karantina dan dapat menggunakan Visa on Arrival (VoA)"Kita bersyukur sudah mulai ada geliat di bidang pariwisata dan sekarang sudah mulai mencapai 2.000 per hari karena ada 10 penerbangan internasional yang langsung ke Bali. Ini luar biasa," katanya.

Apalagi, lanjut Rai Suryawijaya, di bulan April 2022 ini akan segera menjadi 19 penerbangan internasional yang langsung ke Bali. "Mudah-mudahan akan lebih banyak lagi penerbangan langsung ke Bali," ujarnya.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement