Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Deffy Ruspiyandy

Menguatkan Mental Penulis Pemula

Gaya Hidup | Friday, 08 Apr 2022, 07:05 WIB

Problem yang selalu menggelayuti diri penulis pemula adalah seringkali terjadi hilangnya kegigihan. Hal ini yang kemudian membuat mereka menjadi tak percaya diri menjadi seorang penulis. Kesulitan menembus media massa baik berbentuk media cetak maupun dalam bentuk media online membuatnya malas untuk membuat tulisan baru. Penolakan tulisan yang dikirimkannya oleh redaktur seolah menjadi palu godam yang memukul dadanya sangat keras.

Kemudian yang terjadi adalah munculnya kemalasan untuk menulis. Hal ini harus dilawan sedemikian rupa karena jika dibiarkan malah akan membunuh kemampuan seorang penulis pemula di dalam menulis. Kunci penting dalam hal ini adalah menghadapi itu semua dengan menjalan proses yang ada di dalamnya untuk menumbuhkan keyakinan bahwa dirinya adalah calon penulis hebat. Dengan menanamkan hal ini sama artinya memelihara semangata yang kuat untuk bertahan dalam dunia kepenulisan.

Penulis pemula harus berani menghasilkan karya dan percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki (Foto : Deffy Ruspiyandy)

Secara teknis penulis yang bersangkutan sesungguhnya memiliki kualitas standar yang baik dalam penulisan artikel dan ada potensi besar di dalamnya. Akantetapi secara non teknis ada yang mesti dia lihat karena media yang ada memiliki karakter berbeda dalam kemasan tulisan yang ditayangkan. Artinya seorang penulis pemula mesti belajar memahami karakter tulisan yang diminta sebuah media. Setiap redaksi memiliki aturan dalam penulisan naskah sehingga hal ini patut diperhatikan penulis pemula.

Selain proses penulisan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tulisan dapat dimuat di media. Subroto yang juga Redaktur Pelaksana Harian Republika ini mengatakan, penulis harus memahami hal-hal teknis dari suatu media massa. Hal itu misalnya jumlah karakter yang dapat dimuat oleh suatu media massa."Naskah opini di koran tentu akan terbatas karena space-nya terbatas, maka harus diperhatikan jumlah karakternya," kata dia.Di samping itu, karakter dan penggunaan bahasa juga harus diperhatikan. Subroto mengingatkan agar para penulis menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Sebab, media massa dibaca oleh seluruh lapisan masyarakat. "Media massa itu dibaca dari lulusan SD sampai profesor sekalipun," ujarnya.( https://republika.co.id).

Dengan begitu, mempelajari karakter tulisan media dirasa perlu agar seorang penulis memahami seperti apa tulisan yang diminta redaksi. Jika hal ini dipahami secara baik maka penulis akan mengerti tulisan yang harus dibuatnya dan memudahkan dirinya menulis tulisan yang dimaksud. Sehingga dalam hal ini ada semacam proses pembelajaran yang memang harus dilalui oleh seoran penulis pemula. Memang tidak mudah, namun ini menjadi penting karena akan memudahkan penulisan bagi yang bersangkutan menulis tulisan sesuai media yang ditujunya.

Dalam sebuah media massa sesungguhnya banyak macam rubrik yang disediakan untuk penulis luar redaksi. Satu yang sangat memungkinkan agar tulisan itu bisa menembus media massa yang dimaksud adalah memilih rubrik yang sanat memungkinkan tulisan itu dimuat. retizen.republika.co.id sendiri banyak memiliki rubrik yang menarik tetapi kita pun mesti mengukur kapasitas tulisan kita ada di mana. Misal kita lebih concern di misal rubrik literasi dan resensi buku. Maka pelajari karakter tulisan pada rubrik tersebut dari a-z. Jika langkah mampu dilakukan secara baik maka penulis pemula akan dimudahkan untuk bisa menghasilkan tulisan yang dimuat pada media massa tersebut.

Kemampuan ini akan terlatih secara baik jika penulis pemula mau mengolah kemampuan kepenulisan yang ada serta mau mempelajari karakter tulisan pada sebuah media massa yang ada akan memudahkan dirinya menulis sesuai kebutuhan media massa tersebut. Bila ini telah dikuasai maka dengan sendirinya tak ada lagi kesulitan untuk bisa menembus media massa dan tulisan akan semakin mudah untuk selalu dimuat. Di sini butuh kesabaran pula di dalam menunggu tulisan untuk dimuat dan ada baiknya menulis tulisan baru guna mempertahankan semangat menulis untuk menghasilkan tulisan-tulisan lainnya.

Yang kerap menjadi persoalan pada diri penulis pemula adalah ketika tulisannya pertama kali dimuat di media massa, yang bersangkutan sering merasa puas terlebih dapat honor yang lumayan. Sehingga hal ini membuatnya euforia dan ritme menulisnya menjadi menurun. Padahal membiasakan menulis sendiri memicu daya pikir kita semakin peka untuk menangkap tema yang hendak dituliskan. Latihan seperti ini harus teus menerus dilakukan, sebab jika tidak dipicu dengan cara seperti ini maka akan membuat ketumpulan berkreasi di dalam menulis karena cukup puas dengan karya yang pertama kali dimuat.

Jadi bgai seoran penulis pemula yang baru saja mampu menembus media massa degnan dimuat tulisan yang dibuatnya maka tetap harus mampu mempertahankan eksistensinya sebagai seorang penulis. Terus menghasilkan tulisan lain adalah hal yang layak dilakukannya. Target menghasilkan satu tulisan setiap hari adalah target yang harus dicapai oleh yang bersangkutan karena dengan begitu akan mendorong dirinya menghasilkan tulisan baru yang mungkin lebih baik dari tulisan sebelumnya. Memungkinkannya penulis pemula terus menghasilkan tulisan adalah keniscayaan akantetapi hal ini akan tercipta melalui proses yang namanya pembiasaan.

Semakin banyak penulis pemula mampu menghasilkan tulisan-tulisan baru yang berbobot akan semakin menambah kepercayaan dirinya d idalam menulis. Tentu hal ini adalah kondisi yang cukup baik bagi seorang penulis pemula. Tetap ingat, jika tulisan telah mampu dimuat di berbaai media massa, jangan sampai menurunkan kualitas tulisan yang ada namun semakin hari harus kualitas semakin ditingkatkan. Kita pun harus melihat kompetitor dalam dunia kepenulisan yang semakin hari semakin banyak dan jika kita tidak mempertahankan kualitas tulisan yang ada bukan tidak mungkin kita akan kala bersaing dengan penulis lama atau juga dengan penulis baru.

Dengan begitu maka tak ada salahnya jika sebagai penulis pemula harus menyiapkan diri untuk menghadapi persaingan di kemdiian hari.Caranya adalah dengan terus menghasilkan tulisan yang berkualitas karena tugas penulis seumur hidup adalah menulis. Sekali lgai, sebagai seorang penulis pemula haruslah tetap bersemangat di dalam menghasilkan tulisan berkualitas karena dengan menghasilkan tulisan semacam itu membuat yang bersangkutan tetap eksis di dalam jagat kepnulisan di negeri ini.***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image