Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image ahmad muttaqillah Muttaqillah

Terjemahan Perkata Surat Almaun

Agama | Saturday, 09 Apr 2022, 08:22 WIB

Pendahuluan

Surat ini terdiri atas 7 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat At Taakatsur. Nama Al Maa'uun diambil dari kata Al Maa'uun yang terdapat pada ayat 7, artinya barang-barang yang berguna. Dalam tulisan (Muchlisin, 2022) di website Bersama Dakwah, Surat ini juga dinamakan Surat Ad Din, Surat At Takdzib, Surat Al-Yatim, dan Surat Ara’aita.

Surat Almaun ayat 1-7

Pokok-pokok isinya:

Beberapa sifat manusia yang dipandang sebagai mendustakan agama. Ancaman terhadap orang-orang yang melakukan shalat dengan lalai dan riya.

أَرَءَيۡتَ ٱلَّذِي يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ ١ فَذَٰلِكَ ٱلَّذِي يَدُعُّ ٱلۡيَتِيمَ ٢ وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلۡمِسۡكِينِ ٣ فَوَيۡلٞ لِّلۡمُصَلِّينَ ٤ ٱلَّذِينَ هُمۡ عَن صَلَاتِهِمۡ سَاهُونَ ٥ ٱلَّذِينَ هُمۡ يُرَآءُونَ ٦ وَيَمۡنَعُونَ ٱلۡمَاعُونَ ٧

1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama

2. Itulah orang yang menghardik anak yatim

3. dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin

4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat

5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya

6. orang-orang yang berbuat riya

7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna

Asbabun Nuzul

Asbabun Nuzul surat Al Maun disebutkan bermula dari kisah yang diriwayatkan Ibnu Mundzir di mana saat tersebut ada banyak orang-orang munafik yang gemar menunjukkan ibadahnya di hadapan orang lain, namun saat sendirian mereka meninggalkan ibadah tersebut. Selain berbuat riya terhadap ibadah, mereka juga kerap menghardik anak yatim dan enggan membantu para fakir miskin. Dengan adanya hal tersebut, maka Allah SWT pun menurunkan firman-Nya sebagai penjelas bahwasanya sifat-sifat buruk tadi adalah ciri-ciri dari golongan pendusta agama. (Kumparan, 2021)

Terjemahan Perkata

Ayat 1

أَرَءَيۡتَ: Tahukah kamu

ٱلَّذِي: yang

يُكَذِّبُ: dia mmendustakan

بِٱلدِّينِ: dengan agama

أَرَءَيۡتَ ٱلَّذِي يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ ١

1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

Ayat 2

فَذَٰلِكَ: maka itulah

ٱلَّذِي: yang

يَدُعُّ: dia menghardik

ٱلۡيَتِيمَ: anak yatim

فَذَٰلِكَ ٱلَّذِي يَدُعُّ ٱلۡيَتِيمَ ٢

2. Itulah orang yang menghardik anak yatim

Ayat 3

وَلَا: dan tidak

يَحُضُّ: menganjurkan

عَلَىٰ: atas/kepada

طَعَامِ: memberi makan

ٱلۡمِسۡكِينِ: orang-orang miskin

وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلۡمِسۡكِينِ ٣

3. dan tidak memberi makan orang miskin

Ayat 4

فَوَيۡلٞ: maka celakalah

لِّلۡمُصَلِّينَ: orang-orang yang mengerjakan salat

فَوَيۡلٞ لِّلۡمُصَلِّينَ ٤

4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat

Ayat 5

ٱلَّذِينَ: oarang-orang yang

هُمۡ: mereka

عَن: dari

صَلَاتِهِمۡ: salat mereka

سَاهُونَ: lalai

ٱلَّذِينَ هُمۡ عَن صَلَاتِهِمۡ سَاهُونَ ٥

5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya

Ayat 6

ٱلَّذِينَ: orang-orang yang

هُمۡ: mereka

يُرَآءُونَ: mereka berbuat ria

ٱلَّذِينَ هُمۡ يُرَآءُونَ ٦

6. orang-orang yang berbuat riya

Ayat 7

وَيَمۡنَعُونَ: dan mereka enggan/mencegah

ٱلۡمَاعُونَ: memberikan pertolongan

وَيَمۡنَعُونَ ٱلۡمَاعُونَ ٧

7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna

Penjelasan

Dalam surat Almaun ini, Allah Swt bertanya dan sekaligus menjelaskan kepada umat manusia mengenai orang-orang yang mendustakan agam. Orang-orang itu adalah

1. Orang yang menghardik anak yatim.

2. Tidak memberi makan anak yatim dan fakir miskin, serta tidak bersedekah dengan barang-barang yang berharga kepada mereka .

3. Orang-orang yang melalaikan salat, perilaku ini merupakan sifat orang-orang munafik. Lalai di sini menuurut pendapat Ibnu Abbas dalam Tafsir Ibnu (Katsir, 2022) adalah (a) tidak mengerjakannya sama sekali (b) mengerjakan bukan pada waktu yang ditetapkan menurut syara’ (c) bermalas-malasan.

4. Segala perbuatan ria, salat, sedekah, dan ibadah lainnya hanya untuk pamer saja bukan karena Allah.

Di dalam Hadis sahihain dijelaskan

Di dalam kitab Sahihain disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam telah bersabda:

أَثْقَلُ الصَّلَاةِ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا، وَلَقَدْ هَمَمْتُ أَنَّ آمُرَ بِالصَّلَاةِ فَتُقَامَ، ثُمَّ آمُرَ رَجُلًا فَيُصَلِّيَ بِالنَّاسِ، ثُمَّ أَنْطَلِقَ مَعِي بِرِجَالٍ، مَعَهُمْ حُزَم مِنْ حَطَبٍ إِلَى قَوْمٍ لَا يَشْهَدُونَ الصَّلَاةَ، فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ بِالنَّارِ

“Salat yang paling berat bagi orang-orang munafik ialah salat Isya dan salat Subuh. Seandainya mereka mengetahui pahala yang ada pada keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya, sekalipun dengan merangkak. Dan sesungguhnya aku telah berniat akan memerintahkan agar salat didirikan, kemudian aku perintahkan seorang lelaki untuk salat sebagai imam bersama orang-orang. Lalu aku sendiri berangkat bersama-sama sejumlah orang yang membawa seikat kayu (masing-masingnya) untuk menuju ke tempat kaum yang tidak ikut salat (berjamaah), lalu aku bakar rumah-rumah mereka dengan api.”

«تِلْكَ صَلَاةُ الْمُنَافِقِ، تِلْكَ صَلَاةُ الْمُنَافِقِ، تِلْكَ صَلَاةُ الْمُنَافِقِ، يَجْلِسُ يَرْقُبُ الشَّمْسَ حَتَّى إِذَا كَانَتْ بَيْنَ قَرْنَيِ الشَّيْطَانِ قَامَ فَنَقَرَ أَرْبَعًا لَا يَذْكُرُ اللَّهُ فِيهَا إِلَّا قَلِيلًا»

“Itu adalah salatnya orang munafik, itu adalah salatnya orang munafik, itu adalah salatnya orang munafik. Dia duduk menunggu matahari; dan manakala matahari telah berada di antara kedua tanduk setan (yakni akan tenggelam), maka bangkitlah ia (untuk salat) dan mematuk (salat dengan cepat) sebanyak empat kali, tanpa menyebut Allah di dalamnya melainkan hanya sedikit.”

Ibnu Katsir menjelaskan makna hadis di atas, ini merupakan gambaran salat Asar di waktu yang terakhirnya, salat Asar sebagaimana yang disebutkan dalam nas hadis lain disebut salat wusta, dan yang digambarkan oleh hadis adalah batas terakhir waktunya, yaitu waktu yang dimakruhkan. Kemudian seseorang mengerjakan salatnya di waktu itu dan mematuk sebagaimana burung gagak mematuk, maksudnya ia mengerjakan salatnya tanpa tumaninah dan tanpa khusyuk. Karena itulah maka dikecam oleh Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bahwa orang tersebut tidak menyebut Allah dalam salatnya, melainkan hanya sedikit (sebentar).

Allah Swt. berfirman dalam surat Annisa ayat 142:

إِنَّ ٱلۡمُنَٰفِقِينَ يُخَٰدِعُونَ ٱللَّهَ وَهُوَ خَٰدِعُهُمۡ وَإِذَا قَامُوٓاْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ قَامُواْ كُسَالَىٰ يُرَآءُونَ ٱلنَّاسَ وَلَا يَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ إِلَّا قَلِيلٗا ١٤٢

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.”

Kesimpulan

Pertama, kita harus peduli kepada anak yatim dan fakir miskin. Berarti kita harus menjadi orang yang memberi bukan sebagai orang yang kikir atau menjadi peminta-minta. Apabila kita pelit, kikir, tamak berarti kita tergolong orang-orang yang mendustakan agama.

Kedua, tidak melalaikan salat lima waktu atau salat dengan bermalas-malasan. Ketiga tidak ria atau pamer dalam beribadah baik ibadah khusus maupun yang bersifat umum. Karena lalai atau malas melaksanakan salat dan ria menunjukkan suatu sifat kemunafikan.

Daftar Pustaka

Katsir, I. (2022). Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta: Aplikasi Playstore.

Kumparan. (2021, Juni 18). Asbabun Nuzul Surat Al Maun yang Perlu Diketahui Umat Muslim. Diakses dari Berita Terkini: https://kumparan.com/berita-terkini/asbabun-nuzul-surat-al-maun-yang-perlu-diketahui-umat-muslim-1vxwuuWHyY8/full

Muchlisin. (2022, Maret 31). Surat Al Maun beserta Artinya, Tafsir dan Asbabun Nuzul. Diakses dari Bersama Dakwah: https://bersamadakwah.net/surat-al-maun/

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image