Jumat 08 Apr 2022 22:49 WIB

Masyarakat Diminta Deteksi Dini Potensi Kejahatan Jalanan

Jika kejahatan jalanan ini dibiarkan berlarut-larut, maka akan berdampak luas.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Beberapa sketsa kejadian klitih dipajang saat Pameran Klitih di Galeri Lorong, Yogyakarta, Selasa (30/3). Pameran dengan tajuk The Museum of Lost Space ini menceritakan lini masa fenomena klitih di Yogyakarta. Beberapa senjata tajam yang digunakan, pemberitaan klitih di media, hingga wawancara dengan pelaku ada di sini. Pameran karya dari Yahya Dwi Kurniawan ini menjelaskan bagaimana fenomena klitih terjadi, serta mendiskusikan bagaimana solusi kejahatan jalanan ini.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Beberapa sketsa kejadian klitih dipajang saat Pameran Klitih di Galeri Lorong, Yogyakarta, Selasa (30/3). Pameran dengan tajuk The Museum of Lost Space ini menceritakan lini masa fenomena klitih di Yogyakarta. Beberapa senjata tajam yang digunakan, pemberitaan klitih di media, hingga wawancara dengan pelaku ada di sini. Pameran karya dari Yahya Dwi Kurniawan ini menjelaskan bagaimana fenomena klitih terjadi, serta mendiskusikan bagaimana solusi kejahatan jalanan ini.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Masyarakat diminta untuk dapat mendeteksi dini potensi adanya kejahatan jalanan. Hal ini disampaikan Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengingat kejahatan jalanan yang melibatkan anak usia sekolah kembali terjadi di DIY.

Heroe meminta agar Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) di Kota Yogyakarta bersama masyarakat dapat lebih aktif dalam memantau kondisi lingkungan masing-masing. Termasuk memantau lingkungan keluarga agar lebih memperhatikan anggotanya, terutama anak-anak usia sekolah.

Baca Juga

"Kondisi ini memang sebuah persoalan yang harus kita waspadai bareng-bareng. Karena ini mengancam jiwa masyarakat dan kondisi keamanan secara umum," kata Heroe.

Heroe menegaskan bahwa jika kejahatan jalanan ini dibiarkan berlarut-larut, maka akan berdampak luas. Salah satunya berdampak pada pariwisata Kota Yogyakarta.

 

Pasalnya, Kota Yogyakarta sendiri merupakan kota wisata dan sebagian besar perekonomiannya bersumber dari aktivitas wisata. Jika aksi kejahatan jalanan ini terus terjadi, kata Heroe, maka wisatawan akan enggan datang ke Kota Yogyakarta karena dianggap tidak aman.

"Oleh sebab itu menjadi pekerjaan rumah semua untuk menciptakan rasa aman dan nyaman, sehingga bisa beraktivitas dengan baik," ujar Heroe.

Pihaknya juga sudah menginstruksikan Satpol PP dan linmas (perlindungan masyarakat) untuk melakukan patroli di malam hingga dini hari yang bekerja sama dengan TNI/Polri. Patroli ini, katanya, diharapkan dapat mencegah adanya kejahatan jalanan dan memberikan rasa aman bagi seluruh masyarakat, terutama di Kota Yogyakarta.

"Tapi tentu itu (patroli) tidak cukup karena harus melibatkan masyarakat. Karena masyarakat yang nanti bisa menjadi informan pertama yang melihat gejala-gejala itu muncul," jelas Heroe.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement