Jumat 08 Apr 2022 19:23 WIB

Bulog Diminta Rutin Operasi Pasar Demi Ketersediaan Pangan hingga Lebaran

Operasi pasar Bulog penting agar tak terjadi lonjakan harga bahan pokok yang tinggi.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas melayani pembelian minyak goreng pada operasi pasar murah di Kupang, NTT, Jumat (18/3/2022). Operasi pasar yang diselanggarakan Bulog NTT bekerja sama dengan Disperindag NTT dan tujuh distributor minyak goreng itu menyediakan kurang lebih 9.000 ribu liter minyak goreng dengan harga berkisar Rp12.500 hingga Rp14.000 perliter tergantung dari merek.
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Petugas melayani pembelian minyak goreng pada operasi pasar murah di Kupang, NTT, Jumat (18/3/2022). Operasi pasar yang diselanggarakan Bulog NTT bekerja sama dengan Disperindag NTT dan tujuh distributor minyak goreng itu menyediakan kurang lebih 9.000 ribu liter minyak goreng dengan harga berkisar Rp12.500 hingga Rp14.000 perliter tergantung dari merek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga dan ketersediaan kebutuhan pangan yang mulai naik serta langka harus segera diantisipasi pemerintah. DPR meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) juga harus turun rutin melakukan operasi pasar untuk menjaga ketersediaan pangan di pasaran selama ramadhan hingga lebaran tahun ini.

Anggota Komisi VI DPR RI Zuristyo Firmadata mengatakan, untuk menghadapi bulan suci Ramadhan tahun ini kebutuhan pangan harus terpenuhi dengan baik terutama bahan-bahan pokok yang harus tetap bermutu dan berkualitas. Jangan sampai ditemukan pangan yang tidak layak dikonsumsi, namun tetap didistribusikan kepada masyarakat. Untuk itu perlunya operasi pasar dari pihak Bulog sebagai penyedia pangan.

"Komisi VI DPR RI meninjau Kompleks Pergudangan Bulog untuk melihat sejauh mana kesiapan Bulog saat bulan Ramadan dan Lebaran tahun 2022 ini. Kami inginkan ketersediaan pangan di setiap gudang Bulog harus siap dalam memenuhi kebutuhan puasa dan lebaran ini yang selalu meningkat," katanya dalam keterangan Kamis (7/4/2022).

Politisi Partai Nasdem itu mengatakan terkait dengan ketersediaan dan pendistribusian pangan untuk menjaga mutu dan kualitas, perlu adanya operasi pasar. Bulog yang sebagai penyedia pangan harus rutin melakukan operasi pasar agar tidak terjadi lonjakan harga bahan pokok yang tinggi.

“Ya tentu, ketersedian pangan harus tetap bermutu dan berkualitas. Jangan sampai ditemukan adanya barang yang tidak layak dikonsumsi namun tetap didistribusikan kepada konsumen untuk itu diperlukan operasi pasar," tegasnya.

Menanggapi usulan tersebut, Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita mengatakan terkait program operasi pasar sudah sekitar 12.000 ton untuk wilayah Jawa Barat, jika harga beras lebih tinggi distributor beli melalui Bulog, tetapi jika berasnya banyak panen maka langsung ke petani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement