Jumat 08 Apr 2022 15:57 WIB

Dishub Kabupaten Semarang Siapkan 15 Jalur Alternatif untuk Mudik Lebaran

Jalur alternatif untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pemudik di Kab Semarang

Red: Nur Aini
Sejumlah kendaraan melaju di ruas Jalan Tol Semarang-Solo di Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (13/7/2021).
Foto: Antara/Aji Styawan
Sejumlah kendaraan melaju di ruas Jalan Tol Semarang-Solo di Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (13/7/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Jajaran Dinas Perhubungan Kabupaten Semarang mulai mengantisipasi dini lonjakan jumlah pemudik yang akan masuk maupun melintas di wilayah Kabupaten Semarang pada hari raya Idul Fitri (Lebaran) 1443 Hijriah, 

Dishub Kabupaten Semarang sudah menyiapkan sedikitnya 15 ruas jalur alternatif di wilayah kerjanya sebagai opsi untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas, sehubungan dengan momentum meningkatnya mobilitas masyarakat pada arus mudik dan arus balik Lebaran nanti.

Baca Juga

“Kami memprediksi, jumlah kendaraan pemudik bisa mencapai 200 persen jika dibandingkan dengan mudik Lebaran tahun 2019 lalu,” ungkap Kepala Dishub Kabupaten Semarang, Tri Martono, di Ungaran, Jumat (8/4/2022).

Prediksi dishub tersebut, ujarnya, didasarkan pada hasil analisa setelah momentum hari raya Idul Fitri tahun 2020 dan 2021 atau dua tahun berturut- turut Pemerintah Pusat memberlakukan larangan mudik Lebaran. Pada tahun ini, Pemerintah kembali mengizinkan kembali masyarakat untuk melakukan mudik Lebaran karena adanya kebijakan PPKM, termasuk masa cuti bersama Lebaran yang diberikan hingga 10 hari. Sehingga, berbagai persiapan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah kendaraan maupun masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan mudik Lebaran harus dipersiapkan sebaik mungkin agar dapat berjalan dengan nyaman dan lancar.

“Salah satunya dengan menyiapkan 15 ruas jalur alternatif –khususnya— di titik- titik wilayah Kabupaten Semarang yang berbatasan langsung dengan kabupaten/ kota tetangga,” kata Tri Martono.

Ke-15 ruas jalur alternatif tersebut, jelasnya, meliputi ruas Barukan- Suruh- Bonomerto; Banyubiru- Kecandran; Kelurahan- Banyubiru; Butuh- Getasan; Sumowono- Kemawi; Bedono- Lanjan; Jambu- Candi dan ruas Candi- Gedongsongo.

Berikutnya rua Rengas- Bawen; Tuntang- Tambakboyo; Barukan- Klero dan ruas Delik- Pabelan.

“Sisanya merupakan jalur alternatif dalam kota Ungaran guna mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas di jalur utama ibu kota Kabupaten Semarang, Ungaran,” ujarnya.

Selain perbaikan (penambalan) jalan yang berlubang bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) kabupaten Semarang, masih jelas Tri martono, dishub juga mulai melengkapi rambu lalu lintas serta penambahan papan petunjuk arah temporer di beberapa titik. Termasuk penambahan lampu penerangan jalan umum dalam waktu dekat. Hal ini untuk membantu memudahkan serta memberikan kenyamanan kepada para pengguna jalan yang akan menggunakan jalur alternatif tersebut.

Untuk lampu penerangan jalan umum (PJU) juga sedang dilakukan pengecekan, mana saja yang rusak dan harus segera diperbaiki dan perlu penambahan. “Sehingga pada H-7 dan H+7 Lebaran nanti semua fasilitas tersebut telah benar- benar siap,” ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement