Jumat 08 Apr 2022 00:34 WIB

Elon Musk Langsung Cuan Rp15 Triliun dari Pembelian Saham Twitter

Elon Musk mendapat banyak perhatian sejak membeli 9,1% saham di Twitter.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
SpaceX owner and Tesla CEO Elon Musk reacts during a conversation with legendary game designer Todd Howard (not pictured) at the E3 gaming convention in Los Angeles, California,.U.S., June 13, 2019. (Reuters/Mike Blake)
SpaceX owner and Tesla CEO Elon Musk reacts during a conversation with legendary game designer Todd Howard (not pictured) at the E3 gaming convention in Los Angeles, California,.U.S., June 13, 2019. (Reuters/Mike Blake)

Orang terkaya dunia, Elon Musk telah mendapat banyak perhatian sejak membeli 9,1% saham di Twitter, sekaligus mendaratkan kursi di dewan perusahaan. Dia juga kini sudah untung USD1,1 miliar (Rp15,7 triliun).

Dalam pengajuan baru Selasa malam, Musk mengungkapkan berapa banyak yang dia bayarkan untuk 73 juta saham yang dia mulai beli pada akhir Januari dan diselesaikan dengan pembelian terakhir pada hari Jumat. Harga rata-rata adalah USD36,16 per saham.

Baca Juga: Richard Branson Blak-blakan Pengin Terbang ke Luar Angkasa Bareng Elon Musk

Melansir CNN Business di Jakarta, Kamis (7/4/22) berita tentang investasi Twitter-nya membawa  saham Twitter naik 27% pada hari Senin, dan 2% lainnya pada penutupan Selasa. Pada Rabu, saham tergelincir sedikit.

Meski demikian, Musk melihat keuntungan di atas kertas sekitar USD1,1 miliar dari investasinya USD2,6 miliar. Itu setara dengan pengembalian sekitar 40%.

Investasi awal Musk di Twitter mewakili kurang dari 1% dari kekayaan bersihnya yang diperkirakan Forbes sebesar USD282 miliar (Rp4.049 triliun). Jadi mengingat kekayaannya yang sangat besar, sepertinya tambahan USD1 miliar (Rp14,3 triliun) hanya untuk mengganti bantal sofa Elon Musk.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement