Lansia Bisa Puasa? Ini Kata Dokter

Rep: Rr Laeny Sulistyowati/ Red: Muhammad Hafil

Jumat 08 Apr 2022 00:20 WIB

Lansia Bisa Puasa? Ini Kata Dokter. Foto: Lansia pakai gagdet (ilustrasi) Foto: www.maxpixel.com Lansia Bisa Puasa? Ini Kata Dokter. Foto: Lansia pakai gagdet (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan geriatri di RS Orthopedi & Traumatologi Surabaya Novira Widajanti mengatakan, kelompok lanjut usia (lansia) yang beragama Islam namun memiliki penyakit penyerta (komorbid) diperbolehkan untuk tidak menjalankan puasa ramadhan 1443 H. Sedangkan bagi kelompok usia manula yang sehat bisa berpuasa.

Novira mengutip Alquran surat Al Baqarah juga menyebutkan siapa yang sakit atau dalam perjalanan bisa mengganti sesuai dengan hari puasa yang ditinggalkan atau jika tidak mampu bisa dengan membayar fidyah. 

Baca Juga

"Sebenarnya orang berusia lanjut berisiko untuk menderita penyakit," katanya saat mengisi konferensi virtual, ditulis Kamis (7/4/2022).

Sebab, dia melanjutkan, terjadi perubahan fisiologis pada tubuh lansia. Ia menyebutkan, jika 60 persen tubuh manusia dewasa terdiri dari air namun pada orang tua menurun jadi 40 hingga 50 persen. Sehingga, rasa haus pada orang tua juga berkurang. Ia menambahkan, perubahan karena fisiologis yang turun membuat status fungsional juga turun. Kondisi inilah yang membuat terjadi perubahan asupan makanan pada orang tua. Pola makan orang tua seiring dengan proses bertambahnya usia akan berubah. 

"Kenapa?karena penciuman dan pembauan sudah turun. Mereka lebih pilih-pilih makanan karena gigi ada masalah, sulit untuk menelan," ujarnya.

Tak hanya itu, ia menyebutkan, di usia lanjut juga membuat orang tua yang memiliki komorbid, bahkan ada yang kondisinya kronis. Jadi, dia melanjutkan, orang tua yang tidak dapat melaksanakan kewajiban puasa adalah yang memang tidak mampu melakukannya. 

"Artinya, penting untuk menilai kondisi (lansia)," katanya.

Sebab, dia mengakui kondisi setiap orang, termasuk lansia berbeda-beda. Ia menambahkan, ketika lansia yang sudah sepuh memang lemah kondisinya dan memiliki komorbid yang banyak tentunya diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Ia menyontohkan, pasien yang memiliki gangguan cairan seperti gagal ginjal dan gagal jantung tidak disarankan puasa. Sebab, kebutuhan cairannya akan terganggu jika berpuasa. Sebaliknya, dia melanjutkan, jika lansia yang tak memiliki masalah kesehatan maka bisa berpuasa. Karena memang secara psikis, dia melanjutkan, puasa adalah ibadah dan lansia yang sehat bisa menjalankannya. Kendati demikian, ia merekomendasikan lansia yang bisa berpuasa tetapi harus melihat kondisi diri sendiri dan tetap berpegang pada rambu-rambu. Kalau memiliki penyakit tertentu, misalnya radang lambung (gastritis) maka ada aturan tertentu yang harus dipenuhi. 

"Jadi, alangkah bijak kalau konsultasi kepada dokter terlebih dahulu untuk menanyakan memungkinkan atau tidak untuk berpuasa," katanya.