Kamis 07 Apr 2022 14:20 WIB

Dishub Kota Bandung Awasi Pergerakan Pemudik

Total ada 700 personil yang akan ditempatkan di sejumlah posko untuk pantau pemudik.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah bis menunggu penumpang dan giliran keberangkatan di Terminal Cicaheum, Kota Bandung.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Sejumlah bis menunggu penumpang dan giliran keberangkatan di Terminal Cicaheum, Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung mulai memantau pergerakan pemudik lebaran 1443 Hijriah di Terminal Leuwipanjang dan Terminal Cicaheum. Pihaknya juga akan mengawasi penerapan protokol kesehatan dan syarat vaksinasi penumpang dan pengelola bus.

Kepala Dishub Kota Bandung Ricky Gustiadi mengatakan, pihaknya akan menempatkan personel di Terminal Cicaheum dan Terminal Leuwipanjang termasuk menyiapkan aplikasi PeduliLindungi bagi penumpang. Pemeriksaan kesehatan akan dilakukan kepada penumpang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan.

"Kami akan menempatkan personel di posko Terminal Cicaheum dan Leuwipanjang dan kami akan menggunakan aplikasi peduli lindungi kemudian memeriksa kesehatan di dua posko bersama dinkes," ujarnya, Kamis (7/4/2022).

Dia mengungkapkan, total personel yang akan diterjunkan sebanyak 700 orang. Mereka akan mulai melakukan kegiatan pengawasan mudik di dua terminal terhitung tanggal 29 April atau H-7.

Selain itu, pihaknya akan menyiapkan sarana dan prasarana penunjang pengawasan pelaksanaan mudik. Termasuk kebutuhan di posko yang berada di Terminal Cicaheum dan Leuwipanjang.

Dia mengatakan, sebagian personel Dishub pula akan ditempatkan di posko-posko instansi seperti kepolisian dan lainnya. Selain itu akan dilakukan pemeriksaan ram check kepada armada mudik.

Meski di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang landai, dia meminta, agar seluruh pengusaha bus untuk menerapkan protokol kesehatan. Para penumpang pun diharapkan disiplin prokes serta sudah divaksin booster sebagai syarat mudik.

"Diharapkan (penumpang) tidak berbicara tidak makan di dalam kendaraan angkutan umum agar tidak ada penyebaran Covid-19," katanya.

Pihaknya memperkirakan pergerakan pemudik lebih banyak menuju ke arah barat yaitu Jabodetabek, Banten dan Sumatera. Pemerintah pusat memprediksi puncak arus mudik terjadi tanggal 29 April dan puncak arus balik 8 Mei.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement