Kamis 07 Apr 2022 07:08 WIB

Wali Kota Kendari: Banyak Investor Masuk Saat Pandemi Covid-19

Pemkot Kendari memberikan kemudahan para investor jika ingin berinvestasi.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Foto udara Jembatan Teluk Kendari yang telah tuntas pembangunannya di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (21/10/2020). Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sulkarnain Kadir, mengatakan, banyak investor yang masuk di daerahnya saat merebak wabah pandemi Covid-19 sejak 2020.
Foto: ANTARA/Jojon
Foto udara Jembatan Teluk Kendari yang telah tuntas pembangunannya di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (21/10/2020). Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sulkarnain Kadir, mengatakan, banyak investor yang masuk di daerahnya saat merebak wabah pandemi Covid-19 sejak 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sulkarnain Kadir, mengatakan, banyak investor yang masuk di daerahnya saat merebak wabah pandemi Covid-19 sejak 2020, yang saat ini penyebarannya mulai melandai.

"Di saat pandemi Covid-19 ini banyak investor yang masuk di Kota Kendari," katanya di hadapan rombongan Peserta Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXIII Tahun 2022 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI saat melakukan Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) di Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (6/4/2022).

Baca Juga

Sulkarnain menyebut, salah satu investor baru yang membangun bisnis usahanya di Kota Kendari yakni McDonald, Pizza Hut yang kini banyak diminati masyarakat di daerah tersebut. "Ini teman-teman yang punya brand seperti McDonald itu 2020 masuk, kemudian Pizza Hut itu juga masuk selama masa pandemi Covid-19, KFC juga menambah juga (cabangnya) dan seterusnya," ujar dia.

Ia menyebut, pihaknya memberikan kemudahan para investor jika ingin berinvestasi di Ibu Kota Provinsi ini demi mendorong pertumbuhan ekonomi agar bangkit dari pandemi Covid-19. Sulkarnain mengaku melakukan pembenahan di sektor perizinan, bahkan dengan upaya itu pihaknya mendapat penilaian A dengan kategori Prima dari pemerintah pusat.

"Jadi penilaian sudah kategori Prima dan itu kemudian yang dirasakan feedback dari para pengusaha, ada kepastian waktu dan penanganan termasuk biaya," kata Sulkarnain.

Ia menegaskan bahwa pihaknya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan penanganan Covid-19 sehingga bisa beriringan dalam mengatasi kedua hal tersebut. "Kalau kita tidak menjaga keseimbangan kedua hal ini misalnya kita hanya fokus terhadap penanganan Covid-19, saya kira kita semua tahu bahwa dampaknya akan sangat besar ke ekonomi begitu juga sebaliknya kalau kita kita terlalu fokus ke ekonomi mungkin kita akan berlarut-larut berhadapan dengan pandemi ini," demikian Sulkarnain.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement