Rabu 06 Apr 2022 23:39 WIB

Sukses dengan Squid Game, Park Hae-soo Bintangi Film Spionase Yaksha

Park Hae-soo menjadi jaksa jujur di Yaksha: Ruthless Operations.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Aktor Korea Selatan, Park Hae-soo, membintangi film spionase Netflix, Yaksha: Ruthless Operations.
Foto: EPA-EFE/DAVID SWANSON
Aktor Korea Selatan, Park Hae-soo, membintangi film spionase Netflix, Yaksha: Ruthless Operations.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Bintang Squid Game Park Hae-soo kembali ke layar kaca sebagai jaksa berprinsip yang secara tak terduga terlibat dalam operasi intelijen rahasia dalam film spionase Netflix, Yaksha: Ruthless Operations. Park memerankan Ji-hoon, seorang jaksa ambisius yang tidak menolerir perbuatan melanggar hukum.

Ji-hoon dikirim untuk memeriksa kantor cabang dari National Intelligence Service, di Shenyang, China. Kantor tersebut memiliki tim Black Ops yang dipimpin Kang-in (Sul Kyung-ku).

Baca Juga

"Ji-hoon adalah jaksa yang ditugaskan untuk mengawasi tim Black Ops di kota Shenyang, China," kata Park dalam konferensi pers daring, dilansir Yonhap, Rabu (6/4/2022).

Park menjelaskan, Ji-hoon menghadapi banyak situasi berbahaya. Ji-hoonyang mampu berbicara bahasa Inggris, Jepang, dan China itu melakukan kegiatan terlarang, termasuk pembunuhan, penyadapan, dan peretasan jaringan.

 

Ji-hoon mencoba untuk mengganggu skema bawah tanah tim itu. Akan tetapi, dia kebetulan mengambil bagian dalam kompetisi di belakang layar yang melibatkan badan intelijen Seoul, Pyongyang, Beijing, dan Tokyo.

Tidak seperti petugas polisi yang menjadi pembunuh bayaran Han dalam film thriller Netflix sebelumnya, Time to Hunt (2020), Ji-hoon hanyalah seorang pria terpelajar yang tidak pernah membayangkan terlibat dalam operasi hidup dan mati di utara. Kota Shenyang yang diceritakan itu berbatasan dengan Korea Utara.

Park mengatakan, Yaksha: Ruthless Operations menghadirkan aksi yang luar biasa, terutama tembak-menembak, saat terjadi pertempuran intelijen sengit di kawasan Asia Timur. Dipimpin oleh Kang-in, empat anggota tim Black Ops dilatih untuk menjadi agen lapangan profesional yang terampil dalam tembak-menembak dan pertarungan tangan kosong.

Sepanjang film berdurasi 125 menit ini, Ji-hoon terus dipukuli dan diganggu. Dia harus melarikan diri untuk bertahan hidup.

"Ji-hoon melakukan beberapa jenis tindakan yang berbeda, seperti dipukul dan melompat ke bawah dan melarikan diri. Terus terang, saya benar-benar ingin memakai beberapa pakaian bagus yang dipakai anggota tim Black Ops," kata Park.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement