Rabu 06 Apr 2022 15:13 WIB

Masa Depan Atlet Difabel Berprestasi Harus Jadi Perhatian

Atlet difabel asal Jateng memiliki potensi besar berprestasi di kancah internasional.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada penyerahan tali asih sebagai penghargaan kepada atlet difabel dan pelatih yang sukses menyabet medali di Paralympic 2020 Tokyo Jepang dan Peparnas Papua 2021, di Semarang, Rabu (6/4).
Foto: Humas Pemprov Jateng
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada penyerahan tali asih sebagai penghargaan kepada atlet difabel dan pelatih yang sukses menyabet medali di Paralympic 2020 Tokyo Jepang dan Peparnas Papua 2021, di Semarang, Rabu (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Para atlet difabel Jawa Tengah yang telah berprestasi dan mengharumkan nama bangsa di level internasional maupun nasional tidak boleh ‘susah’ dan harus bisa terjamin masa depannya. Karena itu, Komite Paralimpiade Nasional Indonesia (NPCI) diminta ikut membantu memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan para atlet difabel berprestasi dalam mewujudkan masa depannya yang lebih baik.

Hal ini diungkapkan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, pada penyerahan tali asih sebagai penghargaan kepada atlet difabel dan pelatih yang sukses menyabet medali di Paralympic 2020 Tokyo Jepang dan Peparnas Papua 2021, di Semarang, Rabu (6/4/2022).

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, jelasnya, akan memperhatikan masa depan para atlet difabel yang sangat potensial dan mampu berprestasi di level nasional maupun internasional. Maka ia juga meminta kepada pengurus NPCI Jateng untuk mendaftar semua atlet difabel di daerahnya.

Terutama mereka yang bertalenta, berprestasi, dan pernah mengharumkan nama Jateng dan Indonesia. Tujuannya, untuk memberikan jaminan dan kesejahteraan di masa depan. “Berdasarkan pengalaman yang ada, banyak atlet berprestasi yang justru memiliki banyak masalah setelah mereka pensiun,” jelas Ganjar.

Kepada induk organisasi olahraga penyandang disabilitas tersebut, gubernur juga menitipkan agar para atlet difabel yang berprestasi tersebut didaftar, digali bakat-bakatnya, termasuk juga  cita-citanya.

“Tadi saya mendengar sendiri, ada yang ingin sekolah S2 dan S3. Jadi mereka sudah punya keinginan dan punya masa depan apa yang sudah mereka rencanakan,” tegasnya.

Maka para pengurus NPCI untuk mengecek dan mendata agar nanti pemerintah bisa membantu mengarahkan agar masa depan mereka lebih baik. “Pemprov sangat serius memperhatikan masa depan para atlet yang memiliki bakat dan berprestasi,” tmbahnya.

Hari ini, lanjutnya, pemprov memberikan tali asih dan penghargaan kepada para atlet difabel berprestasi di lomba Peparnas Papua 2021 dan ada juga yang berlaga di Paralympic 2020 di Jepang.

Usai menyerahkan kepada para atlet, gubernur juga berpesan kepada para atlet dari Jateng untuk segera bersiap menghadapi Asean Paragames 2022, yang bakal digelar di Solo, Juli 2022  mendatang.

“Prestasi yang diukir pada Paralympic Tokyo tahun lalu, membuktikan bahwa atlet difabel asal Jateng memiliki potensi besar untuk berprestasi di kancah internasional,” tambahnya.

Ketua NPCI Jateng, Osrita Muslim, mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kepedulian gubernur kepada para atlit difabel, yang salah satunya diwujudkan melalui pemberian bonus yang sama dengan atlet PON.

“Ini sangat luar biasa dan semoga kian memacu prestasi teman-teman difabel dan bisa berprestasi lebih tinggi lagi ,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement