Rabu 06 Apr 2022 15:07 WIB

Protein Hewani, Salah Satu yang tak Boleh Dilupakan Ibu Hamil

Ibu hamil cukup mudah untuk memenuhi kebutuhan protein hewani.

Ibu hamil cukup mudah untuk memenuhi kebutuhan protein hewani.
Foto: Republika
Ibu hamil cukup mudah untuk memenuhi kebutuhan protein hewani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter Spesialis Kebidanan & Penyakit Kandungan Konsultan Obstertik Ginekologi Sosial Prof DR dr Dwiana Ocviyanti, SpOG(K), MPH, membolehkan para ibu hamil menyantap hidangan lokal seperti papeda atau bubur sagu seperti yang dikenal masyarakat Papua. Namun, dengan memastikan zat gizi lengkap sesuai kebutuhan.

"Kalau ibu di Papua makanannya dengan papeda, tetapi dengan ikan misalnya. Tinggal kita memperkaya, kan tidak ada sayurnya. Ikannya sudah oke, papedanya tidak ada masalah itu karbohidratnya. Tetapi diperkaya dengan tambahan buah, sayur," kata dia yang juga menjabat sebagai Ketua Kelompok Kerja Angka Kematian Ibu (AKI) itu dalam sebuah webinar kesehatan, dikutip Rabu (6/4/2022).

Baca Juga

Berbicara asupan gizi, Prof Ocviyanti yang tergabung dalam Perkumpulan Obstetri Dan Ginekologi Indonesia (POGI) itu menyarankan ibu hamil tak melupakan protein hewani, misalnya dari salah satu sumber yang relatif mudah didapat seperti telur. Menurut dia, protein hewani bisa membantu meningkatkan kadar hemoglobin (Hb) yakni protein kaya zat besi dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh, sehingga mencegah anemia. Protein hewani juga membantu peningkatan kadar Hb pada anemia. Konsumsi zat gizi ini pun harus diseimbangkan dengan sayuran dan buah.

"Juga untuk ibu hamil, saya berpesan paling mudah diraih itu telur. Tidak mungkin menaikkan Hb kalau anemia tanpa makan protein. Protein dan sayur harus seimbang, karena penyerapan zat besi membutuhkan vitamin C. Saya yakin pepaya, pisang itu sumber vitamin C," tutur Prof Ocviyanti yang juga mengingatkan pentingnya cara memasak makanan yang baik.

Kemudian, bertepatan dengan bulan Ramadhan yang mewajibkan umat Islam berpuasa, maka ibu hamil termasuk diperkenankan berpuasa, namun sebelumnya perlu berkonsultasi dengan dokter, sebagai rem pertama. Bila dokter membolehkan maka ibu bisa berpuasa.

"Rem kedua, di diri ibu sendiri. Kalau dia merasa badannya tidak enak, lemas, silahkan berbuka karena Tuhan memberikan peluang untuk ibu hamil mengganti puasanya, membayar fidiah," kata Prof Ocviyanti.

Saat berbuka puasa, jangan lupakan asupan protein yang cukup. Para ibu hamil boleh berbuka dengan hidangan berbahan kacang hijau atau es kacang merah, bukannya es doger.

"Jumlah protein yang masuk tidak boleh kurang, jadi berbukanya harus pintar. Berbuka dengan kacang hijau benar, tetapi bukan es doger. Es kacang merah it's okay kalau untuk ibu hamil. Untuk yang suka hangat-hangat, kacang hijau, kacang merah dibuat masakan," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement