Rabu 06 Apr 2022 13:30 WIB

BLT Minyak Goreng Cair, KSP: Beban Masyarakat Diringankan

Penyaluran BLT sebesar Rp 100 ribu akan mulai dilaksanakan secara bertahap pekan ini

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
 Kantong minyak goreng di rak supermarket. Pemerintah akan menyalurkan BLT minyak goreng mulai pekan ini (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/MADE NAGI
Kantong minyak goreng di rak supermarket. Pemerintah akan menyalurkan BLT minyak goreng mulai pekan ini (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Staf Presiden mendorong percepatan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI Abraham Wirotomo mengatakan, penyaluran BLT sebesar Rp 100 ribu tersebut akan mulai dilaksanakan secara bertahap pada pekan ini.

“Tujuan dari pemberian BLT minyak goreng untuk meringankan beban masyarakat dari kenaikan harga minyak goreng akibat lonjakan di pasar internasional. Jadi Semakin cepat tersalur, semakin cepat beban masyarakat diringankan,” kata Abraham dikutip dari siaran pers KSP, Rabu (6/4/2022).

Baca Juga

Seperti diketahui, pemerintah akan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng senilai Rp 100 ribu per bulan per Keluarga Penerima Manfaat (KPM). BLT akan diberikan pada April, Mei, Juni. Namun pembayarannya dilakukan sekaligus yakni pada April 2022. Sehingga masyarakat yang memenuhi syarat akan menerima bantuan senilai Rp 300 ribu.

BLT minyak goreng diberikan kepada 23 juta orang. Rinciannya, 20,5 juta keluarga yang termasuk dalam daftar penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH), serta 2,5 juta Pedagang Kaki Lima (PKL).

Abraham menjelaskan, penerima BLT minyak goreng adalah masyarakat yang sudah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial (Kemensos). DTKS, ujar dia, adalah basis data yang sudah dilakukan pemadanan dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan sudah diverifikasi. “Dengan demikian penyaluran BLT bisa tepat sasaran dan ini untuk mencegah potensi data ganda dan fiktif,” ungkap Abraham.

Ia juga memastikan, masyarakat penerima manfaat bisa membelanjakan bantuan di toko atau warung manapun. Kebebasan ini diberikan untuk mengurangi potensi permainan atau monopoli sejumlah pihak. “Masyarakat bebas bisa belanja di mana saja. Tapi Kami imbau dan berharap, BLT benar-benar digunakan untuk membeli minyak goreng,” kata Abraham.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement