Rabu 06 Apr 2022 10:13 WIB

Perumda Tirta Pakuan Siapkan Sumber Air Baku untuk Pusat Pemerintahan Baru

Tirta Pakuan masih berkoordinasi dengan SDA Jabar terkait pemanfaatan air sungai.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Dirut Perumda Tirta Pakuan, Rino Indira Gusniawan meninjau perbaikan pipa transmisi air baku 1.000 milimeter milik Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, di jalur Intake Ciherang Pondok-IPA Dekeng, yang sempat bocor akibat proyek Double Track Bogor-Sukabumi, Selasa (20/7).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Dirut Perumda Tirta Pakuan, Rino Indira Gusniawan meninjau perbaikan pipa transmisi air baku 1.000 milimeter milik Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, di jalur Intake Ciherang Pondok-IPA Dekeng, yang sempat bocor akibat proyek Double Track Bogor-Sukabumi, Selasa (20/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor merencanakan Sungai Kalibaru untuk menjadi salah satu sumber air baku. Rencana pemanfaatan anak sungai Ciliwung itu dilakukan sebagai persiapan penyediaan air untuk kawasan perkantoran baru Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor di Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur.

Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Pakuan, Rino Indira Gusniawan, mengatakan rencana ini mulai digaungkan sebagai persiapan menambah layanan kepada pelanggan di Kota Bogor dengan memanfaatkan aliran Kali Baru. Hingga saat ini, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Jawa Barat, agar bisa memanfaatkan aliran Kalibaru untuk air baku baru.

“Saya baru menginisiasi bahwa jalur Kalibaru itu memungkinkan dibuat sumber air baku baru untuk Perumda Tirta Pakuan. Serta untuk wisata. Saya sudah komunikasi dengan Dinas SDA Jabar, tapi tindak lanjutnya masih harus kita diskusikan,” kata Rino, Selasa (5/4).

Rino mengaku, sudah berkonsulitasi dengan kepala Dinas SDA Jawa Barat dan menjelaskan jika Sungai Kalibaru memiliki air berlebih. Sebab, aliran Kalibaru sedianya ada untuk jalur irigasi sawah warga, yang saat ini sudah berkurang jumlah sawahnya. 

Untuk itu, kata dia, pihaknya tengah mematangkan rencana pemanfaatan sumber air baku baru Kalibaru ketika pemkot akan membangun perkantoran baru di Katulampa. “Pasti kan memerlukan air, maka kita harus punya tambahan produksi air di sekitar situ. Salah satunya kita bisa pakai Kalibaru,” jelasnya.

Lebih lanjut, Rino mengaakan, tingkat kekeruhan air atau NTU dari Sungai Kalibaru sama dengan Sungai Ciliwung karena masih satu aliran. Untuk mengatasi itu, pihaknya berupaya salah satunya dengan pembubuhan kimia. 

“Kita berupaya dengan berbagai hal, salah satunya dengan kajian ilmiah kita yang uji cobanya berhasil menurunkan tingkat kekeruhan air baku yang sekarang tengah tinggi, dengan pembubuhan kimia,” ucapnya.

Terpenting, kata dia, jika ada tambahan air dari Kalibaru, tentu menambah debit sumber air baku untuk diolah. Dengan rencana sumber air baku baru ini, sekaligus juga menjadi solusi memperbaiki layanan di zona 7 yang selama ini selalu bermasalah dan tiap hari ada saja komplain dari pelanggan.

“Saya juga yakin banyak potensi-potensi tengah Kota Bogor terkait sumber air baku kita kedepan. Karena kita nggak punya WTP di tengah kota Bogor. Kita punyanya hampir semua ada di Kabupaten Bogor,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement