Selasa 05 Apr 2022 18:30 WIB

Strategi BSI Tingkatkan UMKM

Selain pembiayaan KUR, BSI pun memberikan pelatihan, pendampingan melalui UMKM Center

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Pegawai melayani nasabah di Kantor Cabang Digital Bank Syariah Indonesia (BSI) Thamrin, Jakarta. BSI memiliki strategi dalam mendukung UMKM.
Foto: ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
Pegawai melayani nasabah di Kantor Cabang Digital Bank Syariah Indonesia (BSI) Thamrin, Jakarta. BSI memiliki strategi dalam mendukung UMKM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Bisnis Ritel Bank Syariah Indonesia (BSI) Kokok Alun Akbar menyatakan, potensi pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sangat besar. Kurang lebih satu sampai dua persen atau satu juta pelaku usaha setiap tahunnya.

Maka, BSI berkomitmen turut dalam pemenuhan modal kerja UMKM. Baik melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun pembiayaan komersial.

Baca Juga

Hanya saja, kata Alun, UMKM masih menghadapi lima kendala. Pertama terkait legalitas, seperti sulitnya pengurusan legalitas usaha atau perizinan dan sertifikasi produk meliputi BPOM dan sertifikasi halal.

"Kendala kedua, akses pembiayaan. Sulitnya mengakses pembiayaan, karena persyaratan yang rumit, prosesnya lama, agunan terbatas, dan margin tinggi, dan lainnya," jelas Alun dalam webinar yang digelar Indef, Selasa (5/4).

Ketiga, lanjutnya, UMKM perlu pendampingan. Selama ini pendampingan belum merata dan tidak berkelanjutan.

Keempat, yakni terkait produksi, inovasi, serta teknologi. Meliputi kualitas produk dan daya saing, kapasitas produksi yang rendah, kontinuitas produksi dan suplai, serta inovasi produk dan inovasi.

Kendala kelima, yaitu pemasaran karena terbatasnya akses dan informasi peluang pasar sekaligus minimnya pemanfaatan platform digital. "Jika lima kendala terpecahkan, UMKM bisa meroket," kata Alun.

Melihat itu, sambungnya, BSI memiliki strategi dalam mendukung UMKM. Selain pembiayaan KUR, BSI pun memberikan pelatihan, pendampingan melalui UMKM Center. Kemudian meningkatkan akses pasar go digital, serta penguatan halal value chain.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement