Selasa 05 Apr 2022 15:34 WIB

Dubes Rusia Ungkap Keganjilan Pembantaian di Bucha, Ukraina

Sekjen PBB mendesak investigasi independen terkait insiden Bucha.

Relawan mengumpulkan mayat warga sipil yang terbunuh, di Bucha, dekat Kyiv, Ukraina, Senin, 4 April 2022.
Foto: AP/Efrem Lukatsky
Relawan mengumpulkan mayat warga sipil yang terbunuh, di Bucha, dekat Kyiv, Ukraina, Senin, 4 April 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Duta Besar Rusia untuk Ukraina Vasily Alekseevih membantah kabar bahwa negaranya telah melakukan pembantaian warga sipil di Bucha, Ukraina. Hal itu ditegaskan saat menggelar konferensi pers pada Senin (5/4/2022).

Ia pun mengungkapkan sejumlah bukti yang menguatkan klaim Moskow tersebut. Pertama, klaim Nebenzya, pakar yang menganalisis video itu menggambarkan bahwa jasad di jalanan kota Bucha dan lokasi pembunuhan telah dipalsukan. Mereka yang terbaring di jalan menunjukkan adanya tanda-tanda kehidupan. "Ini jelas merupakan tahap awal pembusukan (buat Rusia)," ujarnya seperti dilansir ABC News.

Baca Juga

Menurut Nebenzya, hari-hari ketika pasukan Rusia menarik diri, tidak ada jasad-jasad itu. Untuk mendukung klaimnya, Nebenzya memutarkan video saat pasukan Rusia menarik diri dari kota tersebut. Di rekaman itu ia menekankan tidak ditemukan korban di jalanan.

Ia juga menyebut militer Ukraina mewawancarai orang dari berbegai lokasi berbeda di seluruh Bucha, dan tak disebut pembantaian warga sipil.  "Sekarang kelompok nasionalis punya dalih untuk melakukan pembantaian sesungguhnya," ujarnya yang mengeklaim Ukraina akan menggunakan Bucha sebagai operasi 'false flag'.

Sebelumnya, Sekjen PBB Antoio Gutteres mengaku sangat terkejut dengan foto kematian ratusan warga sipil di Kota Bucha, Ukraina. Ia meminta adanya investigasi secara independen atas tragedi tersebut.

"Saya terkejut dengan gambar warga sipil terbunuh di Bucha, Ukraina," ujar Gutteres dalam pernyatannya seperti dilansir Aljazirah, Senin (4/4/2022).

Saksi dan pejabat pemerintah Ukraina mengatakan, pasukan Rusia membunuh ratusan warga sipil ketika mereka menarik diri dari kota di dekat Kyiv.  Otoritas Kyiv mengatakan ada setidaknya 410 jasad warga sipil yang ditemukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement