Selasa 05 Apr 2022 14:47 WIB

Guardiola: Atletico Madrid Era Simeone Termasuk Tim yang Kaya Taktik

Man City akan menjamu Atletico di Stadion Etihad, Rabu (6/4/2022) dini hari WIB.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Manchester City Pep Guardiola.
Foto: AP/Rui Vieira
Pelatih Manchester City Pep Guardiola.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Beberapa jam lagi, duel ketat terjadi pada leg pertama perempat final Liga Champions. Manchester City menjamu Atletico Madrid di Stadion Etihad, Rabu (6/4/2022) dini hari WIB.

Pelatih tuan rumah, Pep Guardiola, bereaksi. Seperti biasa ia menggunakan jurus andalannya. Ia memiliki pandangan positif terhadap cara bermain Atletico.

Baca Juga

Beberapa pengamat menggambarkan Los Colchoneros sebagai tim yang pragmatis. Artinya cenderung lebih defensif. Guardiola melihat hal yang berbeda.

"Ada kesalahpagaman tentang cara dia (Diego Simeone) bermain. Mereka lebih ofensif dari yang disebutkan orang-orang. Dia tidak ingin mengambil risiko dalam membangun serangan, tapi mereka sangat bagus di sepertiga akhir," kata juru taktik 51 tahun dikutip dari mancity.com, Selasa (5/4/2022).

Intinya, menurut Guardiola, Simeone termasuk pelatih yang fleksibel. Pendekatan yang bersangkutan bisa berubah-ubah tergantung pertandingan. Lebih dari sekadar tim terorganisasi dan defensif.

Ia melihat kubu tamu memiliki jugador yang juga bisa mengusai bola. Ada saat di mana Koke dan rekan-rekan menekan dengan garis pertahanan tinggi. Kendati momen seperti itu, tak selalu terjadi.

"Mungkin kadang-kadang, tapi tidak di awal. Jika mereka bisa, mereka akan menekan," ujar Guardiola.

Pelatih asal Spanyol itu berpendapat, Atletico termasuk tim yang kaya taktik. Ia dan pasukannya memiliki pekerjaan rumah untuk mengantisipasi hal itu. Terpenting, Man City selalu menghormati lawan. Termasuk Los Colchoneros.

"Mereka adalah juara Liga Spanyol. Dalam satu dekade terakhir, Spanyol memiliki lebih banyak tim yang mencapai final dan memenangkan Liga Champions. Mereka adalah para juara. Saya mengagumi konsistensi mereka," ujar Guardiola.

Guardiola telah meraih segalanya bersama Man City di ranah domestik. Tapi ia belum jua mendapatkan trofi si kuping lebar.

Musim lalu, timnya lolos ke final. Sayang, pada laga puncak di Portugal, Man City dikalahkan Chelsea.

Kini, wakil Inggris itu ingin membayar kegagalan di Do Dragao. Tapi terlebih dahulu the Citizens harus melewati adangan Atletico Madrid di perempat final.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement