Selasa 05 Apr 2022 07:32 WIB

Produksi Sampah di Tangsel Diprediksi Meningkat Selama Ramadhan

Produksi sampah di Kota Tangsel diprediksi akan meningkat selama bulan Ramadhan.

Rep: Eva Rianti/ Red: Bilal Ramadhan
Gunungan sampah di Pasar Ciputat Tangsel. Produksi sampah di Kota Tangsel diprediksi akan meningkat selama bulan Ramadhan (ilustrasi)
Foto: akumassa
Gunungan sampah di Pasar Ciputat Tangsel. Produksi sampah di Kota Tangsel diprediksi akan meningkat selama bulan Ramadhan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT – Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memprediksi adanya peningkatan jumlah produksi sampah di Tangsel selama Ramadhan 1443 Hijriyah. Berdasarkan prediksi, jumlah sampah yang dihasilkan pada bulan Ramadhan menjadi 750 ton per hari, naik sekitar 250 ton per hari dari bulan-bulan di luar Ramadhan sebanyak 500 ton per hari.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel Wahyunoto Lukman mengatakan, peningkatan jumlah sampah terjadi lantaran adanya peningkatan belanja atau konsumsi masyarakat pada bulan Ramadhan. Tingkat konsumsi yang meningkat dipastikan dapat menciptakan timbunan sampah yang lebih banyak.

Baca Juga

“Kita perkirakan kalau setiap rumah tangga ada kecenderungan menambah sampah sampai 0,5 persen saja per rumah tangga, dikali kurang lebih 500 rumah tangga menjadi sekitar 250 ton per hari potensi penambahan sampahnya. Kita rata-rata (di luar bulan Ramadhan) 400-500 ton per hari, jadi total bisa 750 ton per hari di bulan Ramadhan,” ujar Wahyunoto, Senin (4/4/2022).

Dengan adanya prediksi tersebut, Wahyunoto menuturkan pihaknya akan lebih memasifkan bank sampah dalam menampung sampah masyarakat. Sejauh ini, dia menyebut di Tangsel tersedia sebanyak 143 bank sampah yang diharapkan dapat dimaksimalkan.

 

“Kita secara masif sosialisasi dan edukasi bank sampah. Kondisi sekarang kita ada 143 bank sampah, rata-rata bisa menangani sampah 1 ton saja per bank sampah, berarti sudah 143 ton per hari yang tertangani bank sampah dalam kondisi terpilah dan ada yang menjadi nilai ekonomi,” tuturnya.

Wahyunoto mengakui kondisi tempat pembuangan akhir (TPA) di Tangsel, yakni TPA Cipeucang kian membeludak dengan adanya peningkatan produksi sampah. Melihat kondisi itu, dia menyebut pihaknya memastikan kembali melakukan konsolidasi terkait pembuangan sampah ke sejumlah TPA di wilayah-wilayah lainnya.

Seperti ke TPA Cilowong di Kota Serang dan TPA Nambo di Kabupaten Bogor dengan jumlah sampah sebanyak 400 ton yang dipindah dari TPA Cipeucang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement