Senin 04 Apr 2022 15:06 WIB

Jejak Dinosaurus Berusia 112 Juta Tahun Rusak Akibat Pembangunan Trotoar

Akibat mesin berat yang digunakan untuk pembangunan, jejak dinosaurus rusak

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Akibat mesin berat yang digunakan untuk pembangunan, jejak dinosaurus mengalami kerusakan. Ilustrasi.
Foto: EPA
Akibat mesin berat yang digunakan untuk pembangunan, jejak dinosaurus mengalami kerusakan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MOAB -- Jejak dinosaurus dari 112 juta tahun lalu telah rusak di tenggara Utah, Amerika Serikat (AS). Kerusakan ini akibat mesin berat yang digunakan untuk membangun kembali trotoar di kawasan wisata populer tersebut.

Biro Pengelolaan Lahan AS melaporkan, kerusakan di Mill Canyon Dinosaur Tracksite memang cukup ringan. Hanya kerusakan yang terjadi pada bagian jejak kaki retak di sekitar tepinya.

Baca Juga

Badan tersebut juga mengatakan daerah buaya prasejarah melintasi dataran lumpur tampaknya telah dilewati beberapa kali oleh traktor penggali. Kondisi ini akhirnya menyebabkan keretakan.

Situs ini dianggap sebagai salah satu area lintasan dinosaurus terpenting di AS karena berisi jejak dari setidaknya 10 spesies berbeda. Biro Pengelolaan Lahan AS mengatakan proyek tersebut harus dievaluasi kembali akibat terjadi kerusakan pada jejak-jejak dinosaurus.

"Untuk memastikan ini tidak terjadi lagi, kami akan mengikuti rekomendasi dalam penilaian, mencari masukan publik, dan bekerja dengan komunitas paleontologi saat kami secara kolektif bergerak maju dalam membangun trotoar di situs interpretatif," kata Biro Pengelolaan Lahan AS.

Area tersebut akhirnya ditandai dengan jelas dan kru kerja diberi pengarahan tentang tempat yang tidak boleh dikunjungi. Laporan itu juga mencatat bahwa Biro Pengelolaan Lahan AS harus merekrut ahli paleontologi regional yang telah kosong sejak 2018. "Ada baiknya kita menghentikan lebih banyak kerusakan yang terjadi. Namun ini akan terus mengganggu negara sampai kita mendapatkan ahli paleontologi," ujar Biro Pengelolaan Lahan AS.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement