Ahad 03 Apr 2022 13:28 WIB

Program Jagoan Tani Banyuwangi Beri Stimulus Rp 125 Juta

Jagoan Tani digelar sebagai upaya melakukan regenerasi petani.

Petani merawat tanaman daun bawang di Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (9/2/2021). Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian mencatat petani muda di Indonesia yang berusia 20-39 tahun hanya berjumlah 2,7 juta orang atau sekitar delapan persen dari total jumlah petani di Indonesia.
Foto: ANTARA/Budi Candra Setya
Petani merawat tanaman daun bawang di Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (9/2/2021). Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian mencatat petani muda di Indonesia yang berusia 20-39 tahun hanya berjumlah 2,7 juta orang atau sekitar delapan persen dari total jumlah petani di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, kembali menggeber program Jagoan Tani bagi para milenial  menggeluti bisnis pertanian dengan segala subsektornya. Hadiah Rp 125 juta disediakan bagi para kandidat terpilih sebagai stimulus modal usaha.

"Program ini sudah berjalan sejak lima tahun lalu. Dan alhamdulillah, animo peminatnya terus tinggi. Jagoan Tani kami gelar sebagai upaya melakukan regenerasi petani, karena ini adalah tantangan kami bersama saat ini. Kami terus ajak anak muda untuk mau masuk bisnis pertanian. Jika tak ada regenerasi, ke depan semakin sedikit yang menggeluti pertanian," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Ia mengemukakan potensi usaha di sektor pertanian sangat terbuka lebar mulai dari hulu hingga hilir. Ini menjadi peluang usaha yang harus ditangkap para milenial.

"Pertanian bukan lagi sebuah pekerjaan remeh. Melainkan peluang bisnis yang menjanjikan. Terlebih sudah ada teknologi modern, semuanya bisa dilakukan dengan efektif dan efisien," katanya.

 

Sejumlah mentor bakal dihadirkan untuk 'mencuci otak' anak muda Banyuwangi, terkait konsep bisnis pertanian modern. Ada dosen hingga ada praktisi. Kali ini para mentor yang dilibatkan Udin Andryza, CEO Nusa Fresh yang beberapa waktu lalu melakukan ekspor buah naga dan hortikultura produk Banyuwangi, Kukuh Roxa, CEO Pandawa Agri yang rutin melakukan ekspor reduktan herbisida.

Juga ada Dzulfikri Putra, CEO Kang Duren, founder marketplace untuk durian, serta Ervina Wahyu, Dekan Fakultas Pertanian Untag, dan Luh Putu S dari Universitas Jember.

"Jagoan Tani hadir untuk menghadirkan paras sektor pertanian yang lebih menarik, ada sentuhan inovasi dan digitalisasinya, sehingga kami berharap anak-anak muda mau melirik pertanian termasuk di dalamnya perkebunan, perikanan, peternakan," paparnya.

Bupati Ipuk menambahkan, konsep Jagoan Tani semakin terintegrasi karena juga ada fase presentasi ke perbankan "Saya inginnya bukan hanya perbankan, tapi juga ada pengusaha, ada investor, yang bisa melihat bagaimana anak-anak muda ini presentasi soal dunia pertanian, sehingga nanti bisa dibiayai," ujarnya.

Pelaksana Tugas Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Muhamad Khoiri mengatakan, tahapan Jagoan Tani akan dimulai dengan sosialisasi luas ke pusat-pusat aktivitas anak muda, seperti kampus dan komunitas.

"Pendaftaran sudah mulai kami buka sejak tanggal 1 hingga 20 April 2022. Setelah proses seleksi dan verifikasi, akan terpilih 30 tim terbaik. Para pemenang akan selain mendapatkan dana stimulus juga akan difasilitasi lahan untuk menjalankan agribisnisnya," kata Khoiri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement