Setengah Populasi Muslim Inggris akan Kesulitan Pangan Selama Ramadhan

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Muhammad Fakhruddin

Ahad 03 Apr 2022 07:04 WIB

Setengah Populasi Muslim Inggris akan Kesulitan Pangan Selama Ramadhan (ilustrasi). Foto: Anadolu/Isabel Infantes Setengah Populasi Muslim Inggris akan Kesulitan Pangan Selama Ramadhan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Sebuah badan amal internasional, Islamic Relief telah memperingatkan bahwa setengah dari populasi Muslim Inggris akan berjuang untuk memberi makan keluarga mereka selama Ramadhan. Disebutkan, ada peningkatan penggunaan bank makanan sejak awal pandemi Covid-19. Situasi bertambah buruk dengan kenaikan biaya hidup yang menjerat mereka. 

Biaya hidup tambahan untuk rata-rata keluarga di Inggris diperkirakan mencapai sekitar lebih dari Rp 15 juta pada tahun 2022, menurut penelitian dari Resolution Foundation. Sementara itu, sekitar 1,6 juta Muslim hidup dalam kemiskinan di negara dengan ekonomi terbesar kelima di dunia, dibandingkan dengan 18 persen dari populasi umum.

Baca Juga

“Keluarga di seluruh Inggris akan menderita sebagai akibat dari rekor tingkat inflasi serta meningkatnya harga energi akibat perang di Ukraina,” kata Tufail Hussain, direktur Islamic Relief Inggris dilansir dari Arab News, Sabtu (2/4/2022).

“Kami mendesak pemerintah Inggris untuk mengambil tindakan berani yang diperlukan untuk menghindari mendorong keluarga ke dalam kemiskinan.  Ini sangat penting karena keluarga Muslim mulai menjalankan bulan suci Ramadhan," tambahnya. 

“Banyak yang akan berpuasa dari matahari terbit hingga terbenam dan ada risiko nyata bahwa keluarga tidak akan memiliki cukup makanan atau tidak memberi makan anak-anak mereka,” tambahnya lagi. 

Penyiar Inggris Sky News mewawancarai ibu tiga anak Bushra Begum, dari London timur, yang mengatakan rumahnya, yang berbagi dapur dan kamar mandi dengan keluarga lain, penuh dengan tikus dan tidak memiliki pemanas yang berfungsi.

 “Mereka (tikus) masuk pada malam hari.  Bukan hanya satu, dua atau tiga.  Saya tidak punya pilihan selain tinggal di sini, sewanya sangat tinggi. Kadang anak saya mau ke kamar mandi tapi harus nunggu lama karena dipakai orang lain, "katanya. 

“Bahkan di sini, kami memberikan seluruh gaji suami saya untuk membayar sewa kamar single ini saja, dan sekarang mereka meningkatkan tagihan listrik.  Ini menjadi sangat sulit," tambahnya. 

Kepala yayasan zakat Inggris, Sohail Hanif telah meminta Muslim Inggris untuk memberikan pembayaran zakat mereka kepada yang membutuhkan dalam komunitas mereka sendiri Ramadhan ini. "Salah satu kuncinya adalah zakat harus dikeluarkan di wilayah tempat Anda tinggal.

Di Inggris ada banyak keluarga yang berjuang.  Kami benar-benar melihatnya sekarang," katanya.