Sabtu 02 Apr 2022 17:40 WIB

Militer AS Batalkan Uji Coba Rudal Balistik Antarbenua

Penundaan bertujuan menurunkan ketegangan nuklir dengan Rusia.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Misil balistik Minuteman III. ilustrasi. Militer Amerika Serikat (AS) telah membatalkan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Minuteman III.
Foto: (AFP/US Air Force/File, Joe Davila)
Misil balistik Minuteman III. ilustrasi. Militer Amerika Serikat (AS) telah membatalkan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Minuteman III.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Militer Amerika Serikat (AS) telah membatalkan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Minuteman III. Angkatan Udara menyatakan pada Jumat (1/4/2022), penundaan bertujuan untuk menurunkan ketegangan nuklir dengan Rusia selama perang di Ukraina.

Juru bicara Angkatan Udara Ann Stefanek mengatakan keputusan untuk membatalkan uji coba rudal LGM-30G Minuteman III itu karena alasan yang sama seperti saat pertama kali ditunda. Tes Minuteman III berikutnya dijadwalkan berlangsung akhir tahun ini.

Baca Juga

"Angkatan Udara yakin dengan kesiapan kekuatan strategis Amerika Serikat," kata Stefanek.

Pentagon pertama kali mengumumkan penundaan uji coba pada 2 Maret setelah Rusia mengumumkan menempatkan pasukan nuklirnya dalam siaga tinggi. Washington mengatakan pada saat itu, penting bagi kedua negara mempertimbangkan risiko salah perhitungan dan mengambil langkah untuk mengurangi risiko. Namun secara terbuka, AS menyatakan niatnya hanya untuk menunda tes dalam jangka waktu yang pendek, bukan membatalkannya.

Minuteman III berkemampuan nuklir adalah bagian penting dari persenjataan strategis militer AS. Senjata ini memiliki jangkauan lebih dari 9.660 kilometer dan dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan sekitar 24.000 kilometer per jam. Rudal tersebar di silo bawah tanah yang diperkeras yang dioperasikan oleh kru peluncuran.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Februari, bahwa pasukan nuklir negaranya harus disiagakan, meningkatkan kekhawatiran bahwa invasi Rusia ke Ukraina dapat menyebabkan perang nuklir. Namun, para pejabat AS mengatakan sejauh ini mereka tidak melihat alasan untuk mengubah tingkat siaga nuklir negara itu.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement