Sabtu 02 Apr 2022 16:49 WIB

Jerman Pertimbangkan Beli Sistem Pertahanan Rudal dari Israel atau AS

Setelah invasi Rusia, Jerman meningkatkan anggaran pertahanan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Rudal
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Rudal

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman sedang mempertimbangkan untuk membeli sistem pertahanan rudal dari Israel atau Amerika Serikat. Tabloid minggua Jerman, Welt am Sonntag pada Sabtu (2/4/2022) melaporkan, sistem pertahanan ini bertujuan untuk mempertahankan diri dari ancaman asing, termasuk rudal Iskander Rusia di Kaliningrad.

Kepala Pertahanan Jerman, Eberhard Zorn, mengatakan kepada Welt am Sonntag, rudal Iskander dapat mencapai hampir seluruh Eropa barat. Sejauh ini tidak ada perisai rudal untuk melindungi dari ancaman ini.

 

"Israel dan Amerika memiliki sistem seperti itu. Mana yang kita pilih? Akankah kita berhasil membangun sistem (pertahanan rudal) secara keseluruhan di NATO? Ini adalah pertanyaan yang perlu kita jawab sekarang," kata Zorn.

 

Zorn tidak merinci nama sistem tetapi kemungkinan besar mengacu pada Arrow 3 yang dibangun oleh Israel Aerospace Industries dan sistem THAAD yang diproduksi oleh perusahaan AS, Raytheon. Pada 2018, Rusia telah mengerahkan rudal Iskander ke eksklave Kaliningrad, yaitu wilayah bagian dari Rusia yang terjepit di antara Polandia dan Lithuania. 

 

Iskander merupakan sebuah sistem rudal balistik bergerak, yang menggantikan rudal Scud, Soviet. Rudal ini memiliki dua peluru kendali yang dapat membawa hulu ledak konvensional atau nuklir.

 

Dalam pidato beberapa hari setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan, Berlin akan menaikkan pengeluaran pertahanannya menjadi lebih dari 2 persen dengan mengalokasikan 100 miliar euro untuk keperluan militer.  Zorn termasuk dalam kelompok pejabat tinggi yang berkonsultasi dengan Scholz tentang belanja pertahanan negara.

 

 “Sejauh ini, hanya satu hal yang jelas, kami tidak punya waktu atau uang untuk mengembangkan sistem (pertahanan rudal) ini sendiri karena ancaman rudal sudah ada di sana”, kata Zorn.  

 

Zorn mengatakan, Jerman tidak memiliki rudal jarak pendek Jerman, yang dapat digunakan untuk melindungi pasukan saat bergerak atau berada di bawah ancaman. Dia mengatakan, Berlin mulai mempertimbangkan pembelian sistem semacam itu. 

 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement