Benarkah Puasa Bisa Mencegah Osteoporosis?

Rep: Dessy Susilawati/ Red: Muhammad Hafil

Sabtu 02 Apr 2022 14:00 WIB

Benarkah Puasa Bisa Mencegah Osteoporosis?. Foto:  osteoporosis (ilustrasi). Foto: www.freepik.com. Benarkah Puasa Bisa Mencegah Osteoporosis?. Foto: osteoporosis (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Selama berpuasa terjadi peningkatan asupan energi dari gula dan lemak yang dikonsumsi masyarakat, sehingga protein dan zat-zat gizi mikro khususnya kalsium berpeluang besar mengalami penurunan. Jika dibiarkan, hal tersebut bisa menyebabkan risiko penyakit tidak menular seperti diabetes, hiperglikemia, hipertensi, serta osteoporosis.

Untuk itu, penting untuk tetap memenuhi gizi seimbang selama berpuasa dengan mengonsumsi makanan sehat dan susu. Pakar Gizi Klinis, Dr dr Fiastuti Witjaksono MSc, MS, SpGK, mengatakan puasa bemanfaat bagi kesehatan untuk menstabilkan gula darah, kolesterol darah, memastikan detak jantung teratur, menurunkan berat badan, membantu menurunkan tekanan darah tinggi sistolik sebesar 6 sampai 10 persen dan diastolic sebesar 4 sampai 10 persen, dan masih banyak lagi.

Baca Juga

Namun selama berpuasa, tubuh manusia akan beradaptasi dan mengalami perubahan fungsi akibat berkurangnya asupan nutrisi selama lebih dari 12 jam yang dapat membuat tubuh terasa lapar, haus, lesu, kurang tenaga, daya tahan tubuh menurun, hingga konstipasi.

“Hal tersebut seringkali memengaruhi keinginan orang yang berpuasa untuk berbuka dengan menu makanan tinggi gula dan lemak, yang menyebabkan kadar kolesterol low-density lipoproteins (LDL), meningkat setelah Ramadan dan berpotensi meningkatkan risiko penyakit tidak menular lainnya,” ujarnya dalam konferensi pers virtual dikutip Sabtu (2/4/2022).

Dia menambahkan selama berpuasa, pola makan akan berubah sehingga penting sekali mengatur asupan gizi saat sahur dan berbuka agar tubuh tetap memiliki energi yang cukup untuk beraktivitas. Energi tersebut bisa didapatkan dengan mengonsumsi makanan bergizi dan susu.

Kandungan pada susu seperti karbohidrat (laktosa) dapat membantu karbohidrat selama puasa, kandungan protein mampu mencukupi asupan protein dan mengurangi kelebihan lemak tubuh, meningkatkan komposisi tubuh. Susu juga bisa menekan nafsu makan agar tetap terkendali. Kandungan lemak baik dan mineral pada susu juga bermanfaat secara keseluruhan untuk tubuh manusia.

Menurutnya, jika makanan bergizi dan susu dikombinasikan dengan baik, maka menjalankan ibadah puasa akan lancar, tetap bertenaga, dan memberikan manfaat untuk kesehatan. “Susu adalah pangan fungsional yang sangat bermanfaat untuk tubuh kita, ada sumber karbohidrat, lemak, dan protein juga ada vitamin dan mineralnya. Yang mana keempat kandungan yang ada didalam susu ini, betul-betul dibutuhkan tubuh kita,” tambahnya.

Komposisi susu sapi, cairannya banyak, untuk memenuhi cairan bisa dikombinasi atau gabung dengan susu, karena cairannya sekitar 90 persen dari komposisi susu, ditambah lagi kandungan laktosa atau karbohidrat, lemak, protein, serta vitamin dan mineral.

“Susu sebagai sumber kalsium, susu bisa mengandung sekitar 300 sampai 600 mg, kebutuhan kita sehari 1000 atau 1200 mg, kalau minum dua gelas susu bisa memenuhi kebutuhan protein dan kalsium sehingga mencegah osteoporosis. Salah satu manfaat puasa sehat dengan sahur sehat ternyata bisa membantu mencegah osteoporosis dari kandungan kalsium yang kita minum dari susu,” paparnya.

Scientific and Nutrition Fonterra Brands Indonesia, Haryadi Raharjo, mengatakan susu berperan penting di saat puasa sebagai asupan yang padat gizi yang memberikan energi untuk tubuh. Dengan densitas gizi yang tinggi, susu menjadi amunisi penting selama Ramadan untuk mendukung kebutuhan energi, kepadatan tulang, kelenturan sendi, kekuatan otot dan menjaga imunitas tubuh agar tetap sehat dan aktif