Masjid dan Surau di Sabah Diizinkan Beroperasi dengan Kapasitas Penuh

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah

Jumat 01 Apr 2022 22:26 WIB

Muslim Malaysia menjaga jarak sosial dan mengenakan masker pelindung wajah saat mereka menunggu berbuka puasa di depan masjid di taman umum di Shah Alam, di luar Kuala Lumpur, Malaysia, 25 April 2021.  Masjid dan Surau di Sabah Diizinkan Beroperasi dengan Kapasitas Penuh Foto: EPA-EFE/FAZRY ISMAIL Muslim Malaysia menjaga jarak sosial dan mengenakan masker pelindung wajah saat mereka menunggu berbuka puasa di depan masjid di taman umum di Shah Alam, di luar Kuala Lumpur, Malaysia, 25 April 2021. Masjid dan Surau di Sabah Diizinkan Beroperasi dengan Kapasitas Penuh

REPUBLIKA.CO.ID, KOTAKINABALU -- Masjid dan surau di Sabah, Malaysia akan diizinkan beroperasi dengan kapasitas penuh mulai Jumat (1/4/2022). Rumah ibadah itu dibolehkan menggelar sholat berjamaah dengan kelonggaran aturan Covid-19 bagi jamaah. 

 

Baca Juga

Dilansir dari Malay Mail, Kamis (31/3/2022), Mufti Negara Sabah Datuk Bungsu Aziz Jaafar mengatakan shaf atau barisan sholat bisa dirapatkan. Jamaah juga harus membawa sajadah sendiri.

Datuk Bungsu mengatakan, pelonggaran SOP juga berlaku untuk sholat Jumat dan tarawih selama bulan Ramadhan. “Tahun ini, kami (Sabah) telah diberikan kelonggaran dengan mengizinkan semua masjid beroperasi pada kapasitas 100 persen dan jarak sosial berdasarkan ukuran sajadah," katanya. 

“Alhamdulillah, saya kira lebih dari setengah kapasitas atau jamaah sudah bisa masuk (untuk menunaikan sholat berjamaah) di surau dan masjid,” katanya kepada wartawan usai mengumumkan tarif zakat fitrah 2022. 

Dia juga mengatakan Sabah tetap mempertahankan SOP sholat berjamaah di masjid dan surau yang mengharuskan dua dosis vaksinasi Covid-19. “Tidak apa-apa jika orang tersebut belum mendapat dosis booster-nya. Yang penting mereka harus divaksinasi lengkap,” katanya.

Meski demikian, penggunaan masker tetap wajib dilakukan. Pemerintah Malaysia juga telah memutuskan membuka perbatasan negara kembali pada Jumat, 1 April 2022. Hal itu sejalan dengan rencana memasuki fase transisi ke endemi pada tanggal tersebut.

"Saya percaya, ini adalah salah satu pengumuman paling besar ditunggu oleh masyarakat. Pengumuman ini juga akan merevitalisasi perekonomian negara secara keseluruhan khususnya industri pariwisata yang sangat terpengaruh sebagai akibatnya pandemi," ujar Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob dalam jumpa pers hibrid di Kuala Lumpur, awal Maret lalu.