Jumat 01 Apr 2022 20:54 WIB

Tanah Longsor di Cilacap, 18 Hewan Ternak Hilang, Jalan Desa Lumpuh Total

Hasil kajian BPBD menemukan 17 titik lokasi tanah longsor

Rep: amri amrullah/ Red: Hiru Muhammad
Warga menggunakan rakit darurat untuk beraktivitas di sekitar lokasi yang tergenang banjir di Desa Nusadadi, Sumpiuh, Banyumas, Jateng, Jumat (18/03/2022). Hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Jateng beberapa hari terakhir, memicu banjir dan tanah longsor pada sejumlah lokasi di Kabupaten Banyumas, CIlacap, Kebumen, dan Purworejo.(ilustrasi)
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
Warga menggunakan rakit darurat untuk beraktivitas di sekitar lokasi yang tergenang banjir di Desa Nusadadi, Sumpiuh, Banyumas, Jateng, Jumat (18/03/2022). Hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Jateng beberapa hari terakhir, memicu banjir dan tanah longsor pada sejumlah lokasi di Kabupaten Banyumas, CIlacap, Kebumen, dan Purworejo.(ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sebanyak 18 hewan ternak, masing-masing 2 ekor sapi dan 16 ekor kambing hilang tertimbun tanah longsor yang terjadi di Desa Kutabima, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, sejak Kamis (31/3/2022). Tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut, namun sebanyak 215 jiwa dari 72 KK terdampak.

Peristiwa itu bermula ketika pada hari Kamis (31/3/2022) terjadi hujan deras disertai petir di wilayah Desa Kutabima sejak pukul 15.00-20.00 WIB yang kemudian menyebabkan tanah gembur bercampur air menjadi lumpur dan longsor ke arah pemukiman penduduk.

Baca Juga

Hasil kaji cepat tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap per Jumat (1/4/2022), ditemukan sebanyak 17 titik lokasi tanah longsor di RT 06, RT 09 dan RT 04 Dusun Citulang yang material longsorannya menimpa rumah warga, jalan desa dan area pertanian.

BPBD Kabupaten Cilacap mencatat ada 3 unit rumah tertimbun, 2 unit rumah rusak berat, 3 unit rumah rusak ringan dan 49 unit rumah terancam longsor. Selain itu ada 1 unit jembatan ambruk, sawah seluas 2 hektar dan perkebunan seluas 2 hektar juga turut terdampak longsor.

Laporan visual langsung dari lapangan oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Cilacap Drs. Wijonardi, M.M., menunjukkan material longsor dari bagian perbukitan telah menimbun areal persawahan dan permukiman warga yang berada di bawahnya. Adapun material longsor lainnya juga terbawa oleh aliran Sungai Cireueui dan berdampak ke areal persawahan di wilayah Desa Cileumeuh."Sungai Cireueui yang kemarin banjir dan berdampak ke Cileumeuh sekarang di atas sungai ini terjadi longsoran," kata Wijonardi, Jumat (1/4/2022).

Adapun kondisi mutakhir terkini jalan desa lumpuh total tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, bahkan sulit untuk dilewati dengan jalan kaki. Jaringan listrik padam dan beberapa warga ada yang mengungsi di rumah kerabat terdekat. 

Sebagai upaya percepatan penanganan bencana tanah longsor tersebut, BPBD Kabupaten Cilacap telah melakukan kaji cepat situasi dan dampak, monitoring, berkoordinasi dengan instansi terkait guna pendirian tenda darurat untuk pengungsian dan dapur umum serta pembersihan material. Mengingat luasnya cakupan longsoran dan banyaknya titik lokasi terdampak, tim gabungan membutuhkan bantuan alat berat guna melakukan pembersihan hingga proses pemulihan.

Wilayah Desa Kutabima yang berjarak kurang lebih 24 kilometer dari Kecamatan Cimanggu atau 92 kilometer dari pusat kabupaten di Kota Cilacap memiliki topografi berupa perbukitan yang rawan longsor dengan kategori sedang hingga tinggi apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi, sebagaimana menurut hasil kajian InaRisk BNPB.

Kondisi jalan menuju Desa Kutabima yang berkelak-kelok dan naik turun bukit, ditambah kerusakan separuh jalan dari Cileumeuh ke Kutabima akan lebih sulit diakses apabila terjadi hujan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca yang menyatakan bahwa hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dan dapat disertai petir masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Cilacap hingga Minggu (3/4/2022).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement