Ahad 03 Apr 2022 00:25 WIB

Trauma Warga Gaza di Ukraina Bangkit Kembali Akibat Invasi Rusia

Menurut Kemenlu Palestina, sekitar 4.000 warga Palestina tinggal di Ukraina.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Sebuah foto selebaran yang dirilis oleh layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina pada 30 Maret 2022 menunjukkan layanan darurat melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di gedung administrasi negara regional yang rusak di Mykolaiv, Ukraina. Trauma Warga Gaza di Ukraina Bangkit Kembali Akibat Invasi Rusia
Foto: EPA-EFE/STATE EMERGENCY SERVICE UKRAINE
Sebuah foto selebaran yang dirilis oleh layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina pada 30 Maret 2022 menunjukkan layanan darurat melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di gedung administrasi negara regional yang rusak di Mykolaiv, Ukraina. Trauma Warga Gaza di Ukraina Bangkit Kembali Akibat Invasi Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Trauma berulang kembali dialami warga Gaza, Palestina yang tinggal di Ukraina. Suara bom, suara pesawat, kecemasan, dan ketakutan yang dialami semasa kecil kembali harus dirasakan ketika hal serupa terjadi di Ukraina.

Seorang warga Palestina dari Jalur Gaza, Samar Atia, mengaku telah tinggal di Ukraina selama empat tahun sebelum invasi Rusia. Ia belajar teknik di Ukraina. Dia pindah ke Ukraina karena ingin mencoba hidup merdeka dan tidak lagi dibawah bayang-bayang pendudukan Israel.

Baca Juga

"Saya sangat senang dengan hidup saya di sini di Kharkiv. Itu adalah dunia yang jauh dari efek sehari-hari pendudukan Israel, kenyataan yang saya alami sejak kecil. Ketika saya tiba di Ukraina, saya menemukan apa sebenarnya kebebasan itu," ujar Samar, dilansir dari Al Araby, Kamis (31/3/2022).

Sayangnya, kehidupan yang dijanjikan ini tidak bertahan lama. Kehidupan di Ukraina berubah dalam semalam setelah Rusia memulai invasinya. 

“Ketakutan masa lalu dari Gaza muncul kembali, tapi jauh dari keluarga rasanya lebih sulit,” kata Samar.

Samar memutuskan satu-satunya pilihannya adalah kembali ke Gaza. Dalam situasi yang tidak menyenangkan, tampaknya untuk saat ini Gaza lebih aman daripada Ukraina. 

Tetapi bahkan perjalanannya kembali amat berbahaya. Dalam perjalanan pulang, Samar menghadapi sejumlah situasi genting yang membahayakan keselamatannya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement