Jumat 01 Apr 2022 16:32 WIB

Rumah Sakit Salman Berkonsep Syar'i Mulai Ground Breaking 

Salah satu dana pembiayaan RSS JIH berasal dari Awqaf Properties Investment Fund.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Ground Breaking Gedung Healthcare Center Rumah Sakit Salman 'JIH' Bandung di Soreang, Kabupaten Bandung.
Foto: Istimewa
Ground Breaking Gedung Healthcare Center Rumah Sakit Salman 'JIH' Bandung di Soreang, Kabupaten Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Seluruh pengurus Yayasan Pembina Masjid Salman (YPM Salman) ingin membangun fasilitas yang dapat menjadi bukti kontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa. Maka, pada 2016 tercetus ide untuk membuat sebuah rumah sakit. 

Menurut Direktur Wakaf Salman, Hari Utomo, guna memenuhi fasilitas kesehatan masyarakat tersebut, diinisiasilah pembangunan Rumah Sakit Salman 'JIH' Hospital (RSS 'JIH' Bandung). Yakni, sebagai penyedia kebutuhan fasilitas kesehatan islami terpadu dan modern bagi masyarakat Jawa Barat dengan mengusung lima nilai (4S+1H) dalam pengelolaan rumah sakit. Yakni, Safety, Syar’i, Smart, Sustainable & Hospitality. 

"Nantinya Rumah Sakit iini diharapkan bisa dimanfaatkan masyarakat Soreang, Kabupaten Bandung serta kaum dhuafa yang memiliki kesulitan mengakses fasilitas kesehatan," ujar Hari Utomo dalam siaran persnya, Jumat (1/4).

Wakaf Salman, kata dia, menyelenggarakan Ground Breaking Gedung Healthcare Center Rumah Sakit Salman 'JIH' Bandung di Soreang, Kabupaten Bandung, belum lama ini.  Ground breaking ini, kata dia, dilakukan sebagai tanda peletakkan batu pertama sekaligus meresmikan langkah awal proyek pembangunan rumah sakit tipe C ini.  

Rencana pembangunan dan pendanaan Kompleks Rumah Sakit Salman (RSS) JIH Bandung saat ini, kata dia, telah mempunyai progress yang cukup baik. Dari total lahan yang dibebaskan sebelumnya 6 ribu meter, kini bertambah luas menjadi 16.500 meter. Dengan total luas lahan tersebut, dinilai cukup luas untuk sebuah rumah sakit yang nantinya akan dibangun. 

Sebelumnya, kata dia, sudah dibangun Masjid Salman Rasidi di area kompleks Rumah Sakit Salman JIH Bandung. Masjid tersebut sudah diresmikan dan beroperasi sebagai tempat pelayanan kebutuhan beribadah warga sekitar. 

Sedangkan dalam pembiayaan pembangunan RSS 'JIH' Bandung ini, kata dia, menjadi tantangan besar. Karena biaya yang dikeluarkan juga cukup besar. 

Hal tersebut mendorong Wakaf Salman untuk meningkatkan persiapan dalam pendanaannya. Salah satu langkah terbaik yaitu dengan berkolaborasi dengan mitra. 

“Untuk pendanaan rumah sakit memang rencananya kita berkolaborasi bersama beberapa mitra untuk pembangunannya. Sehingga kita melakukan penggalangan dana baik melalui wakaf ahli maupun dari pembiayaan lain,” katanya.

Hari menambahkan, salah satu dana pembiayaan yaitu berasal dari Awqaf Properties Investment Fund (APIF). APIF ini sendiri merupakan lembaga yang dibuat Islamic Development Bank untuk mengembangkan aset-aset wakaf di seluruh dunia, khususnya wakaf produktif. 

Kolaborasi dengan APIF di Indonesia ini masih terbilang baru. “Semoga ini bisa jadi salah satu terobosan kita untuk pembiayaan kedepan,” kata Hari. 

Adapun kesiapan atau progres perencanaan pembangunan RSS 'JIH' Bandung seperti perizinan, desain bangunan, dokumen-dokumen dan persiapan lainnya, sudah dilakukan seluruhnya. 

Dalam sambutannya, Hatta Rajasa, selaku perwakilan alumni Salman ITB, menekankan pentingnya untuk  memperluas komunikasi dengan alumni serta orang-orang yang berpotensi dalam mendukung pembangunan RSS 'JIH' Bandung ini. 

Karena, kata dia, dengan memanfaatkan momentum Ramadhan ini menjadi peluang dalam menginformasikan kepada mereka untuk berwakaf demi kemaslahatan umat. 

“Tidak ada istilah diharuskan, semua ini betul-betul kesadaran dari kawan-kawan alumni untuk menyisihkan sebagian rezekinya untuk rumah sakit ini," kata dia. 

"Namun, sebetulnya tidak elok sebagai alumni tidak turut serta dalam mendukung pembangunan yang sangat diperlukan,” kata Hatta lagi.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement