Jumat 01 Apr 2022 14:23 WIB

Setelah Pertamax, Luhut Sebut Pertalite dan Gas 3 Kg akan Naik Juli

Menurut Luhut Binsar, kalau harga BBM ditahan terus, jebol nanti Pertamina.

Rep: Antara / Red: Erik Purnama Putra
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Foto: Antara/Resno Esnir
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, pemerintah bakal menaikkan harga Pertalite dan gas LPG 3 kilogram. Hal itu menyusul kenaikan Pertamax sebesar Rp 3.500 per liter menjadi Rp 12.500 per liter mulai Jumat (1/4/2022).

"Overall (secara keseluruhan) akan terjadi (kenaikan) nanti Pertamax, Pertalite, kalau premium belum. Juga gas yang 3 kg (akan naik). Jadi bertahap, 1 April, nanti Juli, bulan September, itu nanti bertahap akan dilakukan oleh pemerintah," kata Luhut ditemui usai meninjau Depo LRT Jabodebek di Jatimulya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/4/2022).

Baca Juga

Luhut mengatakan, pemerintah akan melakukan penghitungan dengan cermat dan melakukan sosialisasi terkait rencana kenaikan tersebut. Meski demikian, ia tak menjelaskan lebih lanjut soal rencana tersebut. Soal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi Pertamax, ia menjelaskan, banyak negara sudah menaikkan harga BBM mereka lebih dulu.

Hal itu terjadi akibat kelangkaan minyak mentah karena konflik Rusia-Ukraina serta kelangkaan minyak nabati. Menko mengatakan, Indonesia masih beruntung karena bisa mengelola ekonomi dengan lebih baik. Sehingga dampak konflik kedua negara tersebut tidak terlalu besar.

Kenaikan harga Pertamax yang diberlakukan per 1 April 2022 pun, menurutnya, dilakukan lantaran asumsi harga minyak dunia dalam APBN sudah sangat jauh dengan harga minyak di lapangan. "Kalau ditahan terus, jebol nanti Pertamina. Jadi terpaksa kita harus lepas," kata Luhut.

Baca: Ketum Apdesi Surta Wijaya yang Dukung Jokowi Tiga Periode tak Tercatat di Organisasi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement