Jumat 01 Apr 2022 09:58 WIB

Inggris akan Kirim Lebih Banyak Bantuan Tempur ke Ukraina

Bantuan tempur itu akan termasuk penyediaan sistem pertahanan udara dan pantai.

 Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace. Inggris dan para sekutu sepakat untuk mengirimkan lebih banyak dukungan tempur ke Ukraina guna membantu negara itu mempertahankan diri dari invasi Rusia.
Foto: AP/Alberto Pezzali
Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace. Inggris dan para sekutu sepakat untuk mengirimkan lebih banyak dukungan tempur ke Ukraina guna membantu negara itu mempertahankan diri dari invasi Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris dan para sekutu sepakat untuk mengirimkan lebih banyak dukungan tempur ke Ukraina guna membantu negara itu mempertahankan diri dari invasi Rusia. Hal itu dikatakan Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace kepada para wartawan setelah ia menjadi tuan rumah bagi 35 mitra internasional pada pertemuan kedua Konferensi Internasional Donor Pertahanan untuk Ukraina (IDDCU), Kamis (31/3/2022) waktu setempat.

"Ada lebih banyak bantuan alat tempur yang akan dikirimkan ke Ukraina. Beberapa negara sudah bergerak maju, baik dengan ide-ide baru ataupun janji untuk memberikan bantuan baru berupa dana," kata Wallace.

Baca Juga

Bantuan tempur itu akan termasuk penyediaan sistem pertahanan udara dan pantai, artileri jarak jauh dan kemampuan artileri pembalas, kendaraan lapis baja, serta penambahan pelatihan dan dukungan logistik. "Konferensi donor hari ini memperlihatkan tekad masyarakat internasional untuk membantu Ukraina dalam menghadapi invasi ilegal dan tanpa sebab yang dilakukan Presiden Putin melalui pasukan Rusia," kata Wallace melalui pernyataan yang dikeluarkan kemudian.

"Kami sedang meningkatkan koordinasi untuk menambah dukungan militer serta memastikan bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina semakin kuat saat mereka terus berjuang mengusir pasukan Rusia," ujarnya.

Moskow menyebut invasi yang diluncurkan pada 24 Februari itu sebagai operasi militer khusus. Operasi khusus tersebut, kata pemerintah Rusia, dilakukan untuk melucuti militer Ukraina dan membersihkan negara tetangganya itu dari pengaruh Nazi.

Ukraina dan negara-negara Barat menyebut pernyataan Moskow itu sebagai alasan tak berdasar untuk melancarkan perang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement