Kamis 31 Mar 2022 22:42 WIB

Erick Dorong Inovasi IDT Kolaborasi dengan BUMN

Erick meminta BUMN membuka diri terhadap inovasi yang dibuat IDT

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Pendiri Narasi Najwa Shihab berfoto bersama para pemenang ketika menghadiri Indonesia Digital Tribe (IDT) Final Day di Jakarta, Kamis (31/3/2022). IDT merupakan gerakan inisiasi yang bertujuan menyiapkan talenta digital muda Indonesia, untuk siap berkontribusi dan berkarya, menjadi digital-ready talent atau digital entrepreneur di tengah perubahan kultur ekonomi Indonesia, yang semakin didominasi oleh teknologi dan informasi.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Pendiri Narasi Najwa Shihab berfoto bersama para pemenang ketika menghadiri Indonesia Digital Tribe (IDT) Final Day di Jakarta, Kamis (31/3/2022). IDT merupakan gerakan inisiasi yang bertujuan menyiapkan talenta digital muda Indonesia, untuk siap berkontribusi dan berkarya, menjadi digital-ready talent atau digital entrepreneur di tengah perubahan kultur ekonomi Indonesia, yang semakin didominasi oleh teknologi dan informasi.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka peluang bagi para peserta Indonesia Digital Tribe (IDT) untuk berkolaborasi mengembangkan platformnya dengan BUMN.

Erick menyampaikan BUMN sejauh ini telah mendampingi 157 perusahaan rintisan atau startup. Erick menyebut pendampingan dan pembiayaan saja tidak cukup, melainkan perlunya memperkuat ekosistem menjadi lebih besar. 

"Saat ini, Indonesia perlu ekosistem tersebut. BUMN sebagai lokomotif harus jadi pendobrak membuka jalan, tinggal generasi muda ada di belakangnya," ujar Erick dalam acara IDT Final Day: Let’s Kickstart the Future di Jakarta, Kamis (31/3).

Erick mengaku kagum dengan sejumlah inovasi yang dipaparkan para peserta IDT dan sangat mungkin bekerja sama dengan BUMN. Menurut Erick, BUMN pun sudah seharusnya membuka diri dalam melihat potensi besar karya anak muda Indonesia.

"Kita tidak bisa tutup mata, kita tidak mau BUMN kita jadi dinosaurus yang dengan  kenyamanan dan segala bisnis yang sangat besar, dia (BUMN) tidak ada peningkatan," ucap Erick.

BUMN, lanjut Erick, harus peka terhadap perkembangan zaman dengan hadirnya disrupsi digital. Erick mengatakan perubahan bisnis kini telah berubah dengan munculnya startup-startup. Erick menilai generasi muda tentu menjadi kunci utama dalam menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi terus meningkat hingga 2045.

"Bisnis ini berubah, tidak hanya kita lihat dari sisi yang selama ini digembar-gemborkan, kapitalis, konglomerasi. Kalau kita lihat sekarang, startup yang jadi unicorn itu tidak ada dominasi tapi lebih penting secara bisnis bisa berkembang, konsisten, dan membantu kalamgtan lebih luas. Makanya kita ingin dorong perubahan-perubahan, tidak hanya pola pikir, tapi juga model bisnis," kata Erick.

Erick juga mengapresiasi sejumlah inovasi yang dilakukan para peserta IDT. Erick pun memberikan kesempatan kepada 20 tim terpilih untuk mengikuti progran magang di BUMN.

"Saya minta semua yang masuk, 20 tim, semua diberikan kesempatan magang di BUMN," ujar Erick yang bertindak sebagai Mentor Head IDT bidang Bisnis dalam acara IDT Final Day: Let’s Kickstart the Future di Jakarta, Kamis (31/3).

Erick juga begitu mengapresiasi ajang tersebut. Menurut Erick, IDT memberikan bukti bahwa generasi muda Indonesia memiliki potensi dalam melahirkan ide-ide kreatif yang menjadi fundamental untuk pertumbuhan ekonomi bangsa ke depan.

"Tongkat estafet itu harus terus diberikan kepada generasi muda. Saya berharap event ini bisa terus berlanjut," ucap Erick. Erick berpesan kepada seluruh kontestan untuk menerapkan pola pikir yang positif dengan terus belajar dan tidak lekas berpuas diri.

"Jangan rentan dikritik, kalau kita merasa sudah pintar, itu lah titik kejatuhan kita dan yang penting juga jangan menghindar dari tantangan, justru problem itu harus dihadapi agar kita bisa lebih ke depan," ungkap Erick.

Ajang IDT 2022 sendiri telah menetapkan tiga tim terbaik dengan hadiah masing-masing Rp 100 juta untuk setiap tim. Tiga tim tersebut ialah Jadi Boss yang merupakan platform untuk waralaba, Hello Hope yang hadir sebagai platform personal mental health assistant, serta aplikasi jual beli sampah bernama Cirowaste.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement