Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Septiyana Natalia

Waktunya Mutasi , Ayo Berubah Menjadi Guru Profesional bagi Generasi Z !

Guru Menulis | Thursday, 31 Mar 2022, 21:27 WIB
Penulis Adalah seorang Guru SMA di Provinsi lampung

Tahun 1995 sampai 2012 dicatat oleh dunia dalam sejarahnya sebagai rentang waktu yang melahirkan Generasi Z, yaitu generasi peralihan dari generasi Y saat teknologi mulai berkembang. Generasi ini disebut juga sebagai Gen Z atau i-generation. Mereka yang masuk dalam generasi ini termasuk generasi up to date terhadap isu yang tersebar di media masa atau internet. Dapat dikatakan generasi Z merupakan generasi yang beruntung dimana mereka adalah penghuni asli dari dunia digital

Saat tulisan ini dibuat data BPJS mencatat, generasi Z berjumlah 75,5 juta atau 27,94 persen dari total jumlah 272 Juta penduduk Indonesia. Dan menilik data tersebut artinya generasi Z adalah suatu generasi yang akan membawa masa depan negara kita menjadi lebih baik jika diarahkan secara baik terutama oleh stakeholder utama di dunia pendidikan yaitu guru. Sayangnya generasi z seringkali mengunakan media sosial dengan cara tidak bijak atau bisa dikatakan terlalu bebas. Disinilah peran penting guru diperlukan untuk mengarahkan mereka. Sebagai guru yang yang bertanggungjawab untuk mengarahkan anak-anak generasi Z yang dibesarkan di lingkungan serba digital maka tantangan yang akan dihadapi juga akan semakin besar. Hal ini disebabkan gaya hidup dan gaya belajar mereka secara langsung akan berpengaruh terhadap kompetensi yang harus dimiliki guru. Maka guru dituntut mobile, cepat belajar, terbuka,dan tentunya kritis terhadap apapun yang ada disekitar. Selain itu pula guru masa kini mempunyai pekerjaan rumah yang cukup besar untuk mengetahui bagaimana pendekatan yang tepat agar generasi Z memiliki semangat untuk belajar dan menggali pengetahuan, disebabkan generasi Z sebagian besar telah meiliki koneksi yang luas dan mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan siapapun sesuai dengan keinginannya.

Karakteristik Khusus dari Gen Z

Generasi Z jika kita amati secara komperhenship dan secara konteks memiliki karakter yang bisa dideskripsikan sebagai digital native, berjejaring sosial, dan punya mobilitas. Untuk sikap ciri khas dari gen z diantaranya adalah memiliki banyak jati diri, communaholic dan punya toleransi terhadap perbedaan, lebih suka pada dialog dibandingkan konfrontasi serta lebih realistis. Generasi Z juga mempunyai karakteristik “ technological savy dimana mereka hidup di dunia yang serba digital sehingga mereka sangat fluent menggunakan teknologi. Secara konsumsi generasi Z juga mengedepankan keunikan, dan akses tanpa batas. Selain itu generasi Z juga merupakan generasi “ communaholic” yang sangat interaktif dan komunikatif terutama di media sosial bahkan sebagian besar dari mereka menganggap media sosial adalah bagian yang sangat penting dalam hidup mereka. Dari karakteristik-karakteristik yang telah diuraikan diatas maka dapat diprediksi bahwa generasi Z di masa yang akan datang membutuhkan banyak pekerjaan lapangan untuk memperkuat pengalaman dan pengetahuan mereka. Pengalaman itu pula yang kelak akan membantu mereka di dalam kehidupannya.

Kebiasaan generasi Z yang gemar berselancar dan bermedia sosial akan menuntut guru masa kini untuk menggunakan teknologi sebagai media belajar. Terlebih maraknya aplikasi dan konten edukatif yang bermunculan di internet dan dapat memperkaya pelajaran dan pengajaran, diantaranya seperti zoom dan goegle meet yang mengharuskan pendidikan tidak lagi bersifat konvensional. Pendidikan diwajibkan bermutasi dari konvensional menjadi lebih digital. Oleh karena itu guru masa kini juga wajib bermutasi disebabkan tantangan zaman ini.

Generasi Z tentu memiliki gaya belajar yang cukup berbeda dibanding generasi-generasi sebelumnya meskipun tetap menyesuaikan minat dan bakat generasi Z itu sendiri. Di beberapa universitas penerapan pembelajaran berbasis tim dengan menyesuaikan gaya belajar sudah mulai diterapkan.Untuk penggunaan teknologi para siswa lebih cendrung menggunakan smartphone disebabkan menurut mereka lebih fleksibel. Untuk beberapa metode pembelajaran yang dahulu diterapkan pada pembelajaran konvensional contohnya ceramah, generasi z menginginkan adanya inovasi dari guru masa kini agar metode ceramah tersebut lebih menarik disampaikan melalui teknologi digital. Misalnya ceramah memiliki produk presentasi yang bervariasi dan alat bantu audiovisual yang mumpuni serta berlangsung secara interaktif sehingga mereka dapat semangat dalam menggali pengetahuan. Guru yang professional tentunya akan cerdas memancing rasa penasaran serta menggali potensi dari para siswa generasi z ini. Pada intinya pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak menjemukan.

Saatnya bermutasi menjadi guru yang professional bagi generasi Z

Melihat tantangan yang begitu hebat dipaparkan diatas, maka guru masa kini harus segera bermutasi menyesuaikan gaya belajar dengan teknologi yang tengah berkembang pesat saat ini. Terlebih lagi dimasa pandemi dimana ruang adaptasi itu semakin terbuka, sebab keadaan memang mengharuskan pembelajaran bersifat jarak jauh dan mengandalkan teknologi.

Menilik karakterisitik generasi z yang dapat lebih mudah mendapatkan informasi secara luas, maka guru masa kini dituntut cerdas mengetahui jalan pikiran para siswa. Metode diskusi bisa menjadi langkah yang sangat jitu untuk mengatasi masalah itu. Guru masa kini bisa mengkolaborasikan gaya belajar klasik dengan berbagai aplikasi yang tersedia di Internet. Selain itu guru juga dituntut setingkat lebih maju dalam penguasaan teknologi dibandiingkan dengan siswanya, dengan kata lain guru professional harus memiliki literasi digital yang mumpuni agar tidak tertinggal dari siswa-siswinya disekolah. Guru juga harus memiliki peran sebagai fasilitator untuk segala kebutuhan yang diperlukan oleh generasi z terhadap kemampuan untuk menyelesaikan masalah atau problem-solving dimana hal ini akan sangat bermanfaat untuk kehidupan yang nyata dimasa depan, karena disana siswa akan belajar mengidentifikasi masalah dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia dala pemecahan masalah yang multi-dimensional.

Guru masa kini harus berperan sebagai pendorong bagi siswanya untuk berfikir kreatif , inovatif dan kolaboratif terhadap suatu permasalahan, serta terus meningkatkan kemampuan sesuai dengan tantangan zaman dalam pemenuhan skill serta pengetahuan. Intinya guru masa kini harus adaftif terhadap siswa dan teknologi yang menyertainya. Guru masa kini harus segera bermutasi berubah menjadi guru yang berperan membuka akses seluas-luasnya bagi generasi z untuk berkembang menjadi pribadi lebih bernilai di kehidupan yang akan datang. Semoga Indonesia kedepan semakin lebih maju dan menjadi bangsa pemenang. Waktunya mutasi, ayo berubah menjadi guru professional bagi generasi Z !

#GuruMasaKini

#GURUMENULIS

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image