Jumat 01 Apr 2022 01:05 WIB

Xi Desak Ambil Tindakan Lebih Efektif dalam Pencegahan Covid-19

Xi Jinping ingin meminimalkan dampak Covid-19 terhadap pembangunan ekonomi.

Rep: Dwina Agustin / Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Warga yang mengenakan masker untuk membantu melindungi diri dari COVID-19 bergerak di sepanjang jalan di Wuhan di Provinsi Hubei, China tengah, Minggu, 23 Januari 2022.
Foto: AP/AP
Warga yang mengenakan masker untuk membantu melindungi diri dari COVID-19 bergerak di sepanjang jalan di Wuhan di Provinsi Hubei, China tengah, Minggu, 23 Januari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden China Xi Jinping telah mendesak negara itu untuk mengambil tindakan pencegahan Covid-19 yang lebih efektif, Kamis (31/3). Dia ingin meminimalkan dampak epidemi terhadap pembangunan ekonomi.

Xi menekankan, China harus mengekang momentum penyebaran virus sesegera mungkin sambil tetap berpegang pada kebijakan pembersihan dinamis. Keinginan ini Xi disampaikan dalam pertemuan komite tetap Politbiro, badan pembuat keputusan utama Partai Komunis yang berkuasa.

China sedang memerangi gelombang terbesar kasus Covid-19 yang ditransmisikan secara lokal sejak menangani wabah awal yang berpusat di Wuhan pada 2020. Bahkan ketika sebagian besar dunia telah melonggarkan atau mengakhiri pembatasan virus Corona, jutaan orang di China timur laut berada di bawah penguncian. Pihak berwenang telah memberlakukan pembatasan pada kegiatan bisnis dan transportasi kargo di kota-kota besar seperti Shenzhen.

Lebih dari dua lusin wilayah telah melaporkan infeksi dalam beberapa minggu terakhir. Meskipun ada beban kasus kecil menurut standar global, negara ini tetap memberikan tekanan pada kebijakan pembersihan dinamis yang bertujuan untuk mengekang gejolak dengan cepat saat kasus pertama muncul.

Pejabat di daerah dengan wabah serius harus memperlakukan pekerjaan pengendalian Covid-19 sebagai prioritas utama. Dalam laporan siaran televisi pemerintah China, rapat komite tetap Politbiro memutuskan, pejabat yang melalaikan tugas menyebabkan wabah di luar kendali harus bertanggung jawab.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement