Kamis 31 Mar 2022 17:11 WIB

Perusahaan Indonesia dan Bulgaria Teken Kontrak Penjualan Kelapa Kering

Kerja sama berpotensi mendatangkan bisnis senilai 1,5 juta dolar AS.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Tanaman kelapa (ilustrasi). Perusahaan makanan dan bumbu Indonesia PT Sasa Inti menandatangani kontrak penjualan produk kelapa kering lemak tinggi (high fat desiccated coconut) dengan perusahaan ekspor impor Bulgaria PIC Co.
Foto: ANTARA/Aswaddy Hamid
Tanaman kelapa (ilustrasi). Perusahaan makanan dan bumbu Indonesia PT Sasa Inti menandatangani kontrak penjualan produk kelapa kering lemak tinggi (high fat desiccated coconut) dengan perusahaan ekspor impor Bulgaria PIC Co.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan makanan dan bumbu Indonesia PT Sasa Inti menandatangani kontrak penjualan produk kelapa kering lemak tinggi (high fat desiccated coconut) dengan perusahaan ekspor impor Bulgaria PIC Co.

"Momen bersejarah terealisasinya perdagangan antara perusahaan Indonesia dan Bulgaria berupa ekspor high fat desiccated coconut ini diyakini menjadi bagian dari kebangkitan ekonomi Indonesia pascapandemi," kata Duta Besar RI untuk Bulgaria Iwan Bogananta, seperti disampaikan dalam keterangan KBRI Sofia yang diterima di Jakarta, Kamis (31/3/2022).

Baca Juga

Iwan menyaksikan penandatangan kontrak penjualan antara PT Sasa Inti dan PIC Co itu yang berlangsung pada 29 Maret 2022 di kantor pusat PT Sasa Inti di Jakarta. "Terima kasih kepada Sasa yang sangat siap dalam segala hal, khususnya senantiasa mendukung program kerja kami mempromosikan produk Indonesia ke ranah internasional," ujar Iwan.

Presiden Direktur PT Rodamas Inti Internasional -- perusahaan induk PT Sasa Inti-- Hadi Santoso, mengatakan, perjanjian kerja sama itu merupakan kelanjutan dari penandatanganan letter of intent (LoI) antara pihak PT Sasa Inti dengan pihak PIC Co pada 2021 dan berpotensi untuk mendatangkan bisnis senilai 1,5 juta dolar AS (sekitar Rp 21,5 miliar). Selain itu, dia menyebutkan, perjanjian tersebut juga telah membuka jalan bagi bentuk kerja sama lainnya di mana Sasa ditunjuk menjadi pemasok bahan baku utama bagi pabrik rendang pertama di Bulgaria yang digagas bersama oleh pakar kuliner Indonesia William Wongso, PIC Co, dan Dubes Iwan Bogananta.

"Kami optimistis bahwa setelah sukses dengan high fat desiccated coconut, kami juga akan mengenalkan dan memasarkan produk-produk Sasa lainnya di Bulgaria, sekaligus mendukung program pemerintah untuk mempopulerkan kuliner Indonesia ke masyarakat internasional melalui program Spice Up The World," kata Hadi.

Perwakilan dari PIC Co Group Bella Bulgaria Dimitri mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia dan para pemangku kepentingan lainnya dalam peningkatan kerja sama bisnis kedua negara. "Ini merupakan tahap keberhasilan lain setelah pekan lalu grup kami berhasil melakukan kerja sama dalam mengembangkan produk makanan Indonesia 'Rendang Goes Europe' dengan peluncuran sangat megah di Bali," kata Dimitri.

Ia menekankan, kedua kerja sama itu telah memberikan motivasi yang besar untuk pihaknya lebih mengenal produk Indonesia lainnya, khususnya dalam industri makanan. "High fat desiccated coconut ini nantinya merupakan bahan mentah untuk produksi beberapa produk makanan di pabrik kami di Bulgaria," ujar Dimitri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement