Kamis 31 Mar 2022 16:07 WIB

Pertalite Langka, Disdagin: Kendala Distribusi

Kelangkaan ini bukan karena stoknya kurang tapi karena armadanya terhambat. 

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agus Yulianto
Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana (kedua kanan) didampingi Kadisdagin Kota Bandung Elly Wasliah (kanan) meninjau stok bahan pokok di Komplek Pergudangan Bulog, Jalan Gedebage, Kota Bandung, Kamis (31/3/2022). Peninjauan tersebut untuk memastikan harga serta stok barang kebutuhan pokok aman menjelang bulan suci Ramadhan 1443 H. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana (kedua kanan) didampingi Kadisdagin Kota Bandung Elly Wasliah (kanan) meninjau stok bahan pokok di Komplek Pergudangan Bulog, Jalan Gedebage, Kota Bandung, Kamis (31/3/2022). Peninjauan tersebut untuk memastikan harga serta stok barang kebutuhan pokok aman menjelang bulan suci Ramadhan 1443 H. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kelangkaan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite selama dua hari belakangan di Kota Bandung bukan karena kurangnya persediaan BBM. Namun, kelangkaan itu lebih dikarenakan kendala distribusi.

"Kemacetan adalah biang masalahnya, kata Ketua Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah saat ditemui di Bazar Ramadhan, Rancasari, Kota Bandung, Kamis (31/3/2022). 

Intinya, kata dia, Pertamina menyampaikan permohonan maaf dan menegaskan bahwa kelangkaan ini bukan karena stoknya kurang tapi karena armadanya terhambat. Karenanya, dia memastikan, mulai hari ini Pertalite sudah mulai dilihat keberadaannya di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Bandung. 

Dia juga mengaku, telah meminta Pertamina untuk memastikan pasokan BBM dalam kondisi aman, agar masyarakat tidak lagi kesulitan untuk memperoleh BBM. “Informasinya hari ini sudah mulai ada kembali, jadi sudah ada pom bensin yang menyediakan petralite kembali. Kami juga sudah memastikan SPBU sudah mulai kembali menyediakannya (petralite),” kata Elly. 

Kata Elly, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pertamina dan sudah ada permintaan dari Disdagin. Apalagi, sekarang sedang musim munggahan dan warga butuh bahan bakar maka pihaknya memohon pasokan bahan bakar disediakan semaksimal mungkin agar warga tidak kesulitan mendapatkan bahan bakar.

Dia meminta, warga untuk tidak panik atau khawatir atas kelangkaan ini. Dia juga memastikan bahwa ketersediaan BBM akan kembali normal jika titik-titik kemacetan di Kota Bandung sudah terurai kembali. 

“Jadi tidak usah khawatir, jika titik kemacetan sudah terurai maka insya Allah ketersediaan bahan bakar bisa normal kembali, jadi sekali lagi ini bukan karena stok, stoknya aman,” tegasnya. 

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, Pertalite akan menjadi jenis BBM khusus penugasan (JBKP) yang disalurkan PT Pertamina (Persero) yang disubsidi oleh pemerintah, berdasarkan Kepmen ESDM No 37.K/HK.02/MEM.M/2022. "Premium sudah tidak dijual lagi, saat ini yang menjadi JBKP adalah Pertalite," ujar Tutuka dalam RDP bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (29/3/2022).

Tutuka juga menjelaskan, saat ini masyarakat tak bisa lagi seleluasa itu membeli Pertalilte. Sebab, saat ini jatah Pertamina menjual Pertalite dalam 2022 hanya 23,05 juta KL.

Sayangnya, kata Tutuka lagi, saat ini konsumsi Pertalite sudah naik. Dia bahkan memprediksi, bahwa hingga akhir tahun nanti konsumsi Pertalite bisa mencapai 26,5 juta KL.

"Estimasi over kuota 15 persen (26,5 juta KL) dari kuota yang ditetapkan (23,05 juta KL)," ujar Tutuka.

Dia menambahkan, bahwa penyaluran Pertalite tidak ada perubahan ataupun jatah kuota. "Ya disalurkan  biasa, seperti saat ini saja," ujar Tutuka.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement