Rabu 30 Mar 2022 21:59 WIB

PKS Gelar Sekolah Nelayan untuk Upgrade Pengetahuan Kelautan

Sekolah diadakan di 30 DPD PKS se-Pulau Jawa yang penduduknya banyak nelayan.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ilham Tirta
Nelayan mengamati infomasi cuaca secara daring saat mengikuti program pendidikan (ilustrasi).
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Nelayan mengamati infomasi cuaca secara daring saat mengikuti program pendidikan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui Bidang Tani dan Nelayan (BTN) menggelar kegiatan Sekolah Nelayan. Kegiatan itu bertujuan meningkatkan pengetahuan nelayan tentang berbagai hal dalam bidang kelautan.

Sekolah Nelayan diadakan di 30 DPD PKS se-Pulau Jawa, yang penduduknya banyak yang bermatapencaharian sebagai nelayan. Kegiatan Sekolah Nelayan itu diluncurkan secara perdana di Kabupaten Indramayu, tepatnya di sentra nelayan Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Rabu (30/3/2022).

Baca Juga

"Untuk tahun ini, Sekolah Nelayan masih difokuskan di Pulau Jawa. Tapi kedepan akan dimasifkan di seluruh Indonesia,’’ ujar Pengurus BTN DPP PKS, Robani Hendra Permana, saat ditemui di sela peluncuran Sekolah Nelayan.

Robani mengatakan, sebagai negara maritim, Indonesia memiliki laut yang luas dan jumlah nelayan yang banyak. Namun sayang, pengetahuan nelayan selama ini masih terbatas.

Padahal, teknologi dalam bidang kelautan dan perikanan semakin maju. Selain itu, lingkungan pun berubah, seperti perubahan arus, perubahan kadar air maupun adanya perubahan iklim. "Semua itu berpengaruh pada kesejahteraan nelayan,’’ kata Robani.

Menurut dia, perlu ada kolaborasi yang lebih intens antara nelayan, Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) maupun Polairud. Sekolah Nelayan diadakan untuk mempertemukan pihak-pihak tersebut.

Dalam peluncuran perdana Sekolah Nelayan itu, narasumber dari Diskanla menyampaikan materi tentang peningkatan mutu kualitas ikan. Selama ini, salah satu problem nelayan adalah kurangnya kemampuan menjaga kualitas ikan yang ditangkap sehingga berpengaruh pada pendapatan mereka. "Jadi, mereka butuh upgrade pengetahuan untuk mengatasi masalah itu,’’ kata Robani.

Sedangkan narasumber dari Polairud menyampaikan materi tentang keselamatan nelayan. Selama ini, nelayan berhadapan langsung dengan ancaman badai, ombak, maupun masalah lainnya di lautan. Semua itu berisiko menyebabkan kecelakaan di laut jika mereka bekerja tanpa memperhatikan SOP.

"Nah, materi keselamatan kerja pada nelayan ini harus sering diingatkan. Mereka jangan hanya mengejar penghasilan tapi mengabaikan keselamatan kerja,’’ kata Robani.

Robani mengatakan, Sekolah Nelayan perdana itu diikuti oleh perwakilan 50 orang nelayan. Kegiatan akan dilakukan secara rutin sebulan sekali di lokasi berbeda dan materi yang berbeda pula.

Ketua DPD PKS Indramayu, Ruswa bersyukur Indramayu menjadi tuan rumah peluncuran perdana Sekolah Nelayan. Dia mengatakan, kegiatan tersebut menjadi bagian dari kontribusi PKS untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan.

"Selama ini, jarang yang peduli pada nelayan dari sisi pendidikannya, terutama yang menyangkut tentang kenelayanan. Padahal, faktor itu sangat menentukan bagi masa depan mereka. Karena itulah, kami memberikan pendidikan kepada mereka,’’ kata Ruswa. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement