Rabu 30 Mar 2022 18:05 WIB

Rusia Klaim Telah Capai Tujuan Utama

Rusia sebut saat ini potensi tempur militer Ukraina telah berkurang signifikan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
 Gambar satelit selebaran yang disediakan oleh Maxar Technologies menunjukkan kerusakan depot penyimpanan bahan bakar Ukraina di Kalynivka, Ukraina, 25 Maret 2022 (dikeluarkan 27 Maret 2022). Pada tanggal 24 Februari pasukan Rusia telah memasuki wilayah Ukraina dalam apa yang presiden Rusia nyatakan sebagai
Foto: EPA-EFE/MAXAR TECHNOLOGIES
Gambar satelit selebaran yang disediakan oleh Maxar Technologies menunjukkan kerusakan depot penyimpanan bahan bakar Ukraina di Kalynivka, Ukraina, 25 Maret 2022 (dikeluarkan 27 Maret 2022). Pada tanggal 24 Februari pasukan Rusia telah memasuki wilayah Ukraina dalam apa yang presiden Rusia nyatakan sebagai

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu mengatakan, negaranya telah mencapai tujuan utama dalam “operasi militer khusus” tahap pertama di Ukraina. Menurut dia, saat ini potensi tempur militer Ukraina telah berkurang signifikan.

“Potensi tempur Angkatan Bersenjata Ukraina telah berkurang secara signifikan, yang memungkinkan kami untuk memusatkan perhatian dan upaya utama kami untuk mencapai tujuan utama; pembebasan Donbas,” kata Shoygu dalam pertemuan dengan komandan senior militer Rusia di Moskow, Selasa (29/3/2022), dikutip Anadolu Agency.

Shoygu mengatakan militer Ukraina telah menderita kerugian signifikan. Sementara Rusia memperoleh supremasi udara. Sebab Moskow berhasil menghancurkan hampir seluruhnya sistem pertahanan udara Ukraina.

Dia menambahkan, sebanyak 123 dari 152 jet tempur Ukraina telah dihancurkan. Rusia juga berhasil menghancurkan 77 dari 149 helikopter Ukraina dan 152 dari 180 sistem pertahanan udara jarak jauh serta menengah milik negara tersebut. Sementara pasukan angkatan laut Ukraina telah dieliminasi total.

Mengenai pernyataan dari Barat tentang kemungkinan pengiriman pesawat militer ke Ukraina, Shoygu memperingatkan bahwa Rusia mengamati situasi dengan cermat. Mereka akan merespons secara sepadan jika rencana tersebut dilaksanakan.

Selain itu, Shoygu mengungkapkan, sekitar 600 "tentara bayaran asing" telah tewas dalam serangan di tempat pelatihan di Ukraina selama dua pekan terakhir. Lebih dari 500 lainnya melarikan diri. "Angkatan Bersenjata Rusia akan melanjutkan operasi militer khusus sampai tujuan yang ditetapkan tercapai," katanya.

Menurut PBB, sejak Rusia melancarkan agresi pada 24 Februari lalu, setidaknya 1.151 warga sipil Ukraina telah tewas dan lebih dari 1.800 lainnya terluka. PBB memperkirakan, angka korban jauh lebih tinggi. Sementara warga Ukraina yang mengungsi ke negara-negara tetangga telah melampaui 3,87 juta orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement